
PENGGUNAAN SNI 1726-2019 UNTUK MENENTUKAN BEBAN GEMPA SEISMIK DI KALIMANTAN SELATAN
Author(s) -
Eka Purnamasari
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal kacapur/jurnal kacapuri
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-6001
pISSN - 2502-3179
DOI - 10.31602/jk.v3i2.4238
Subject(s) - physics , humanities , art
Pada Pulau Kalimantan terdapat tiga zona sesar utama sesar yaitu sesar Tarakan, sesar Mangkalihat, dan sesar Meratus. Ketiga sesar tersebut memiliki panjang lebih dari pada 100 km yang dapat berpotensi menimbulkan gempa sampai dengan magnitudo 7. Peraturan Gempa Indonesia, SNI 1726:2019, disusun berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16. Maka dipilih 13 kota besar di Kalimantan Selatan yang berada dizona gempa yang berbeda dan sesuai dengan Peta Gempa Indonesia 2017. Nilai Koefisien Situs mempengaruhi besarnya Spektrum Respons Desain dan Kategori Desain Seismik. Berdasarkan Percepatan Spektrum Respons pendek MCER pada peta gempa 2017, daerah Kalimantan Selatan termasuk dalam daerah yang memiliki percepatan spektrum Ss dari 0,05g sampai dengan 0,4g. Nilai percepatan spektrum pendek terbesar berada di daerah pegunungan meratus dan sekitarnya. Berdasarkan perbandingan kategori Desain Seismik didapati daerah yang rawan terhadap gempa yaitu daerah Kalimantan Selatan yang berada pada jenis Tanah Sedang (SD) dan Tanah Lunak (SE). Berdasarkan fungsi bangunan dan kelas situs, struktur yang termasuk kategori resiko IV berada di situs tanah lunak yang dikategorikan ke dalam KDS D yaitu bangunan yang digunakan oleh khalayak ramai seperti rumah ibadah, kantor, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan lain-lain. Kata Kunci: SNI 1726:2019, Gempa, Desain, Seismik, Kalimantan Selatan