
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BATANG TEBU HIJAU DAN BATANG TEBU MERAH MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN RADIKAL BEBAS DPPH
Author(s) -
Ahmad Priyanto,
Ricka Islamiyati
Publication year - 2018
Publication title -
cendekia journal of pharmacy
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2599-2163
pISSN - 2599-2155
DOI - 10.31596/cjp.v2i1.17
Subject(s) - physics , traditional medicine , chemistry , medicine
Tebu (Saccharum officinaum.) Merupakan tanaman penting untuk ketahanan pangan, karena hampir 75% gula dunia berasal dari tebu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol tebu merah dan tebu hijau. Pada uji pendahuluan dilakukan dengan uji KLT analisis antioksidan. Senyawa yang diduga memiliki aktivitas antioksidan pada hasil pemisahan kromatografi diatas yaitu pada Rf 0,9 pada tebu merah dan 0,90625 pada tebu hijau; dengan pembanding kuersetin dengan nilai Rf 0,9125. Antioksidan mampu menghambat oksidasi melalui 2 jalur, yaitu melalui radikal bebas (free radicalscavenging). Antioksidan ini disebut antioksidan primer .termasuk jenis ini dalam jenis ini adalah senyawa- senyawa fenolik seperti galat dan flavonoid.jalur kedua tanpa penangkapan radikal bebas. Antioksidan ini disebut dengan antioksidan sekunder yang mekanisme melalui pengikat logam dan menyerap sinar ultraviolet. Radikal bebas umumnya sebagai model dalam penelitian antioksidan adalah 1,1–difenil-2-pikrilhidrazi (DPPH) merupakan metode yang mudah ,cepat,dan mudah untuk menetapkan aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan antara Tebu Merah menunjukkan nilai IC50 sebesar 86,38 ppm, sedangkan pada ekstrak etanol Tebu Hijau sebesar 72,65 ppm. Kadar flavonoid total pada ekstrak etanol Tebu Merah berbeda signifikan dengan ekstrak etanol Tebu Hijau adalah sebesar 175,87 ± 0,88% b/b Equivalen Kuersetin, sedangkan pada ekstrak etanol Tebu Hijau sebesar 36,76 ± 0,70% b/b Equivalen Kuersetin. Kata Kuci: Tebu (Saccharum officinaum.), Antioksidan