
Penggunaan Bahasa Penyiar Radio di Daerah Istimewa Yogyakarta
Author(s) -
Riani Riani
Publication year - 2018
Publication title -
madah: jurnal bahasa dan sastra/madah : jurnal bahasa dan sastra
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-9717
pISSN - 2086-6038
DOI - 10.31503/madah.v9i2.744
Subject(s) - humanities , art , political science
Situasi kebahasaan di Daerah Istimewa Yogyakarta dipengaruhi oleh kontak bahasa, diglosia, dan bilingualisme karena terdapat tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, daerah, dan asing. Dalam situasi tersebut terdapat gejala kebahasaan campur kode dan alih kode dan tidak terkecuali terhadap penggunaan penyiar radio. Padahal, penyiar merupakan agen yang memiliki peranan dan pengaruh penting dalam penyebaran bahasa Indonesia di DIY. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas bagaimana penggunaan bahasa penyiar radio di Daerah Istimewa Yogyakarta dan apa faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan bahasa dan faktor yang memengaruhi penggunaan bahasa penyiar radio di DIY. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bahasa penyiar pada beberapa acara yang direkam pada bulan Februari—April 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahasa penyiar dipengaruhi faktor nonlinguistik yang meliputi topik, partisipan, komunitas partisipan, situasi, tujuan, rangkaian tindakan, nada suara, sarana tutur, dan norma berbicara. Topik berperan lebih dominan dibandingkan faktor nonlinguistik lainnya. Penyiar menggunakan tuturan lisan bahasa Indonesia formal dan sedikit alih kode ke bahasa Arab saat membawakan topik serius, misalnya topik berita. Sebaliknya, penyiar menggunakan bahasa Indonesia lisan nonformal dan lebih banyak alih kode ke bahasa Inggris saat membawakan acara santai, misalnya topik hiburan.