
Religiusitas Perempuan dalam Cerpen-Cerpen Ratna Indraswari Ibrahim
Author(s) -
Muhammad Rosyid Hw
Publication year - 2021
Publication title -
madah: jurnal bahasa dan sastra/madah : jurnal bahasa dan sastra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-9717
pISSN - 2086-6038
DOI - 10.31503/madah.v12i2.399
Subject(s) - worship , religiosity , humanities , sociology , art , religious studies , theology , philosophy
This research aims to reveal the religiosity of women in Ratna Indraswari Ibrahim's short stories. This study uses a structuralism approach and content analysis techniques to analyze the data. The primary data ini this study are the short stories Saya dan Murni, Rum Sudah Mati, Nyai Roro Kidul, Perempuan di Jenjang Rumah, Para Ta'ziah and Pohon Kenari di Willem Straat. The results of this study are the dimensions of religiosity from these short stories, namely, first, submission of oneself to God who is not confined to the aspect of worship rituals and is not trapped in the commodification of worship, but a total submission to God with full of silence and reflection. Second, re-questioning the nature of womanhood as an effort to humanize women. Third, humanitarian awareness in the form of charity as social worship to penetrate the private spaces created by modern society. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap religiusitas perempuan dalam cerpen-cerpen Ratna Indraswari Ibrahim. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme dan analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Data primer dari penelitian ini adalah cerpen Saya dan Murni, Rum Sudah Mati, Nyai Roro Kidul, Perempuan di Jenjang Ruma, Para Ta’ziah dan Pohon Kenari di Willem Straat. Hasil penelitian ini adalah dimensi-dimensi religiusitas dari cerpen-cerpen tersebut yaitu, pertama, penyerahan diri kepada Tuhan yang tidak terkungkung kepada aspek ritual ibadah dan tidak terjebak pada unsur komodifikasi ibadah, tetapi penyerahan diri yang total dengan penuh keheningan dan penghayatan. Kedua, pertanyaan ulang tentang hakikat keperempuanan sebagai upaya untuk memanusiakan perempuan. Ketiga, kesadaran kemanusiaan yang berupa sedekah sebagai ibadah sosial untuk menembus ruang-ruang privat yang diciptakan oleh masyarakat modern.