
‘Ulama’ Tiga Serangkai’ and Their Contribution towards Reviving Islamic Education in the Early Post-Colonial Indonesia (Sumbangan Ulama’ Tiga Serangkai dalam Menghidupkan Semula Pendidikan Islam di Indonesia pada Awal Pasca-Kolonial)
Author(s) -
Nadzrah Ahmad
Publication year - 2021
Publication title -
journal of islam in asia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2289-8077
pISSN - 1823-0970
DOI - 10.31436/jia.v18i2.1055
Subject(s) - malay , islam , sociology , colonialism , faith , theology , religious studies , political science , philosophy , law , linguistics
Ulama’ Tiga Serangkai of North Sumatera was a name coined for three distinguished scholars of the Malay World for their many contributions in the area of Islamic Studies. Abdul Halim Hasan, Zainal Arifin Abbas and Abdul Rahim Haitami received the title of Ulama’ Tiga Serangkai for their collective work of Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. They envisioned towards reviving Islamic understanding among the Malays of post-colonial era. Apart from the Qur’ānic commentary, these three figures offered their Malay Muslim readers a collection of knowledge on Islam in Malay language. Their writings were on faith (’īmān), practices (ʿibādah), theology (tawḥīd) as well as on reformation and modernisation. This paper attempts to highlight works done by the Ulama’ Tiga Serangkai and examine their nature of contribution towards reviving Islamic knowledge and education among the Muslims of the era. The finding shows that the three had numerous contributions in terms of published and written works in the area of Islamic studies. Among the three, Abdul Halim Hasan was known to have significantly contributed in restructuring Islamic schools and education in the attempt to prevent unwelcomed interventions from the colonial authority.Keywords: Ulama’ Tiga Serangkai, Contributions towards Islamic Education, Dutch Policy towards Education, Islamic Reformism.AbstrakUlama’ Tiga Serangkai adalah gelaran bagi tiga tokoh terkemuka dari Sumatera Utara atas sumbangan mereka dalam bidang Pendidikan Islam. Abdul Halim Hasan, Zainal Arifin Abbas dan Abdul Rahim Haitami mendapat gelaran ini untuk karya kolektif mereka iaitu Tafsir al-Qur’an al-Karim. Aspirasi mereka adalah menghidupkan kembali kefahaman Islam di kalangan orang-orang Melayu pada era pasca-penjajahan. Selain daripada tafsiran Al-Qur'an, ketiga-tiga tokoh ini juga mengenengahkan koleksi pengetahuan Islam dalam bahasa Melayu kepada pembaca rantau ini. Tulisan-tulisan mereka berkisar tentang isu iman, ibadah, teologi (tawhid) serta isu reformasi dan modenisasi. Artikel ini memberi tumpuan kepada karya-karya hasil Ulama’ Tiga Serangkai dan mengkaji nilai sumbangan mereka dalam menghidupkan kembali pengetahuan dan pendidikan Islam di kalangan umat Islam pada zaman itu. Hasil kajian ini menunjukkan bahawa ketiga tokoh ini menghasilkan sumbangan yang tinggi nilainya dari segi karya terbitan dan tulisan dalam bidang pendidikan Islam. Di antara ketiga mereka, Abdul Halim Hasan merupakan tokoh yang banyak memberikan sumbangan besar dalam menyusun semula sekolah dan pendidikan Islam dalam usaha membendung campur tangan pihak berkuasa penjajah.Kata Kunci: Ulama’ Tiga Serangkai, Sumbangan terhadap Pendidikan Islam, Polisi Kerajaan Belanda terhadap Pendidikan Islam, Reformasi Islam.