
The Relationship between Maqasid Al-Shari’ah and Key Intangible Performance for Teaching and Learning: A Content Analysis in Light of Malaysia Education Blueprint 2015-2025 (Higher Education) (Hubungkait antara Maqasid Al-Shari’ah dan Prestasi Kerja Tidak Ketara dalam Bidang Pengajaran dan Pembelajaran: Analisa Pelan Pendidikan Malaysia 2015-2025 (Pengajian Tinggi))
Author(s) -
Shukran Abd Rahman,
Luqman Zakariyah,
Anis Syahirah binti Saiful Bahrin
Publication year - 2021
Publication title -
journal of islam in asia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2289-8077
pISSN - 1823-0970
DOI - 10.31436/jia.v18i1.1043
Subject(s) - blueprint , business administration , knowledge management , pedagogy , humanities , business , computer science , psychology , engineering , mechanical engineering , philosophy
Performance measurement is vital to evaluate job performances and the quality of the work of employees. It is utilized by almost all job sectors including higher learning institutions. Most performance measurements adopt Key Performance Indicators (KPI) to measure performances. This, however, is viewed to be inadequate as it tends to ignore lecturers’ intangible performances. It is argued that there are many significant job and contextual performances which are not being included in their performance appraisals. This article discusses the concept of Key Intangible Performance in teaching and learning tasks by focusing on the relationship between Maqasid al-Shari’ah and KIP for teaching and learning. Specifically, it discusses the concept of Maqasid al-Shari’ah, highlights the KIP for teaching and learning in HEI, and discusses the relationship between Maqasid al-Shari’ah and KIP for teaching and learning using MEB (HE).Keywords: Maqasid al-Shari’ah, Key Intangible Performance, Malaysia Education Blueprint, Higher Education Institution, Teaching and Learning. AbstrakPengukur prestasi sangat penting untuk menilai pelaksanaan dan kualiti kerja pekerja, ia telah digunakan oleh hampir semua sektor pekerjaan termasuklah institusi pengajian tinggi. Sebilangan besar pengukur prestasi yang digunakan secara meluas untuk menilai tahap prestasi seseorang pekerja ialah Petunjuk Prestasi Utama (KPI). Namun, penggunaan KPI tidak memadai kerana ia lebih cenderung untuk mengabaikan kerja atau aktiviti tidak ketara di kalangan pensyarah. Dikatakan terdapat banyak prestasi kerja dan prestasi kontekstual yang tidak termasuk dalam penilaian prestasi menggunakan KPI ini. Artikel ini membincangkan konsep Petunjuk Prestasi Tidak Ketara (KIP) dengan memberi fokus terhadap hubungannya dengan Maqasid al-Shari’ah dalam pengajaran dan pembelajaran. Secara khususnya, ia membincangkan konsep Maqasid al-Shari’ah, menerangkan KIP dalam pengajaran dan pembelajaran di IPT, serta membincangkan hubungan antara Maqasid al-Shari’ah dan KIP dalam pengajaran dan pembelajaran menggunakan kerangka PPM (PT).Kata Kunci: Maqasid al-Shari’ah, Prestasi Tidak Ketara, Pelan Pendidikan Malaysia, Institusi Pengajian Tinggi, Pengajaran dan Pembelajaran.