
Bermain: Perspektif Tentang Pengalaman Bermain Guru PAUD dan Praktik Bermain Pada Pembelajaran di PAUD
Author(s) -
Dwi Hardiyanti
Publication year - 2021
Publication title -
sentra cendekia
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2722-3094
DOI - 10.31331/sencenivet.v2i2.1762
Subject(s) - humanities , psychology , art
Studi deskriptif ini dibingkai dalam iklim akademik saat ini di mana bermain telah berkurang di ruang kelas anak usia dini (Falk, 2012; Hirsh-Pasek, Golinkoff, Berk & Singer, 2009; Miller & Almon, 2009). Bermain di pembelajaran juga harus dipahami bukan sebagai ancaman, tetapi alat untuk konten akademik dan persiapan untuk pembelajaran di masa depan. Pernyataan tersebut jika benar diterapkan maka guru, sekolah dan orangtua tidak akan merasa benar saat proses bermain itu sendiri didorong keluar dari kurikulum prasekolah karena berbagai alasan, termasuk kebutuhan untuk mempersiapkan anak-anak untuk penilaian standar (Chervenak, 2011; Drew, Christie, Johnson, Meckley & Nell, 2008). Hal lain yang perlu diingat adalah, jika guru merupakan bagian kunci dalam apa yang dianggap sebagai pengalaman bermain berkualitas untuk anak-anak (Hadley, 2002; Hirsh-Pasek, Golinkoff, Berk & Singer, 2009; Jones & Reynolds, 2011; Kontos, 1999; Korat, Bahar & Snapir, 2003), maka persepsi dan pengalaman guru dengan bermain menjadi bagian penting dari apa yang dianggap sebagai "pedagogi bermain"(Ryan & Northey-Berg, 2013, hal. 4). Pengalaman dan perspektif guru terhadap bermain yang akan memainkan peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran pada AUD.