
DISHARMONISASI KETENTUAN PIDANA PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DALAM PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN DI INDONESIA
Author(s) -
Solehuddin Solehuddin
Publication year - 2018
Publication title -
legal spirit
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-9115
pISSN - 1978-2608
DOI - 10.31328/ls.v2i1.759
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Masalah yang diteli yakni disharmonisasi ketentuan pidana pembakaran hutan dan lahan dalam peraturan
perundang-undangan. Tujuannya untuk menganalisis disharmonisasi ketentuan pidana pembakaran hutan dan
lahan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, serta menemukan konsep pengaturan ketentuan
pidana yang ideal. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian hukum normatif, pendekatan penelitian
yang dilakukan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan Konsep, dan pendekatan kasus. Hasil
penelitian ini yaitu pertama terdapat ketidak konsistenan norma dalam pengaturan larangan pembakaran
hutan dan lahan pada Undang Undang No. 32 Tahun 2009, disatu sisi melarang pembakaran hutan dan disisi
yang lain tetap mengizinkan adanya pembakaran hutan dengan luasan maksimal adalah 2 hektar berbeda
dengan Undang Undang No. 41 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014. Akibat dari
disharmonisasi adalah multitafsir penegak hukum dalam menindak pelakunya mengingat banyaknya
tindakan tersebut hanya demi keuntungan ekonomis. Kedua tidak bisa dipungkiri hukum selalu tertinggal
dalam dinamika kehidupan masyarakat sehingga harus selalu mengevaluasi guna pembaharuan demi
tercitanya tujuan hukum yakni keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum bagi masyarakat. Harmonisasi
yang diusulkan peneliti adalah mengikuti rumusan satu udang-undang saja.
Kata Kunci: Disharmonisasi, Pembakaran hutan, ketentuan pidana