
ANALISIS PERFORMANSI DEPARTEMEN MACHINNING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES (OEE) (Studi Kasus pada Perusahaan Pengecoran Logam XYZ)
Author(s) -
Ahmad Muhsin
Publication year - 2016
Publication title -
opsi/opsi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2686-2352
pISSN - 1693-2102
DOI - 10.31315/opsi.v9i01.2170
Subject(s) - physics , humanities , business administration , business , art
Perusahaan XYZ bergerak dalam bidang pengecoran logam pembuatan produk spare part mesin diantaranya tee all flange, dismanting joint, bell mouth, street box, duck foot bend dan bend socket spigot. Peruhaan ini memiliki alur produksi yaitu : supplying, casting, machining, finishing dan packaging. Perusahaan men-galami beberapa kerugian yang diakibatkan keterlambatan pengiriman produk ke konsumen. Keterlambatan pengiriman ini dikarenakan produk yang dipesan belum jadi. Perusahaan sebenarnya telah memprediksi bahwa rendahnya kinerja disebabkan banyaknya produk cacat, dan lamanya proses pengerjaan di Departe-men Machinnning. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja performansi Departemen Machinning serta mengetahui penyebab akar permasalahan agar dapat diberikan solusinya.Metode yang digunakan untuk mengukur performansi Departemen Machinning menggunakan metode Overall Equipment Effectivenesss dengan sehingga di-peroleh nilai availability, performance efficiency, dan rate of quality product. Setelah diiukut OEEnya maka dilanjutkan dengan mengetahui serta menentukan factor-faktor yang menyebabkan penurunan performansi menggunakan metode di-agaram fish bone.Dari hasil penelitian diperoleh performansi Departemen Machinning berdasar-kan nilai OEE sebesar 83,85% belum sesuai dengan standar yang ditetapkan sebe-sar 85% yang dipengaruhi oleh availability 87,5% dan rate of quality product 95,88% yang belum standar. Rendahnya nilai rate of quality product disebabkan oleh banyaknya produk cacat atau reject yang dihasilkan, sedangkan rendahnya nilai availability disebabkan pengulangan proses pengerjaan akibat rusaknya benda kerja karena bahan baku rapuh.