z-logo
open-access-imgOpen Access
Krisis demi Krisis di Indonesia: Melampaui Kegagalan dan Kemujuran
Author(s) -
Adhi Pandoyo
Publication year - 2018
Publication title -
bhumi : jurnal agraria dan pertanahan/bhumi : jurnal agraria dan pertanahan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-2151
pISSN - 2442-6954
DOI - 10.31292/jb.v4i1.211
Subject(s) - humanities , art
Abtrack: “We cannot have Love without Lovers”, kalimat ini muncul di salah satu kritik Edward Palmer Thompson dalam bukunya yang fenomenal: The Making of The English Working Class (Thompson, 1963: 9). Bagi Thompson, kalimat tadi menganalogikan bahwa akan tidak adil apabila menulis sejarah tanpa menulis “pengalaman” manusia, sebab berarti menghilangkan pelaku/ agency dari takdir materialnya. Dalam hal ini, rupanya sejarah buruh di Inggris kala itu kerap ditulis oleh para sejarawan ekonomi tanpa kehadiran buruh, artinya sekedar menjelaskanburuh sebagai kelompok tenaga kerja maupun data-data statistik belaka. Keresahan terhadap determinisme structure dalam kajian sejarah ekonomi yang memarginalisasi agency, menjadi alibi yang juga mengilhami antologi sejarahpengalaman krisis dalam buku ini. Lebih jauh, kedua editornya: Benjamin White dan Peter Boomgaard menyebut bahwa bunga rampai ini berhasrat menjadi Etnograf-Sejarah Komparatif tentang Krisis Ekonomi Indonesia (hlm. viii), kendati diakui keduanya bahwa penelitian yang terhimpun masih belum bisa menjawab banyak pertanyaan yang diajukan (hlm. 330), bahkan adanya keterbatasan atau kesulitan data statistik (hlm. 116).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here