z-logo
open-access-imgOpen Access
INFESTASI BEBERAPA HAMA PENTING TERHADAP JAGUNG HIBRIDA PENGEMBANGAN DARI JAGUNG LOKAL BENGKULU PADA KONDISI INPUT RENDAH DI DATARAN TINGGI ANDISOL
Author(s) -
Siti Zulaiha,
Suprapto Suprapto,
Dwinardi Apriyanto
Publication year - 2018
Publication title -
naturalis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2654-7732
pISSN - 2302-6715
DOI - 10.31186/naturalis.1.1.5913
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan. (Afifah, et al. 2010). Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain serangan hama dan penyaki. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah: lalat bibit (Atherigona sp), ulat penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan ulat penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), sehingga dapat menurunkan produksi jagung mencapai  80%. (Achmad dan Tandiabang, 2001). Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida kimia sintetis atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. (Anonim, 2010). Varietas jagung lokal sebagai plasma nutfah merupakan sumber genetik dan modal utama dalam pembentukan varietas unggul baru. Sifat genetik varietas lokal mempunyai keunggulan khusus dibanding varietas unggul, di antaranya tahan cekaman biotik dan abiotik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari 12 varietas jagung hibrida pengembangan dari jagung lokal Bengkulu yang tahan terhadap infestasi hama-hama penting pada kondisi input rendah di dataran tinggi andisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2011 sampai dengan bulan Maret tahun 2012 di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, letak ketinggian tempat lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, jenis tanah andisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Pengamatan dan pengukuran dilakukan pada variabel utama berupa tingkat serangan hama dan hasil (bagian generatif) serta variabel penunjang (bagian vegetatif). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan anava dengan uji F pada taraf 5 % dan bila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa 12 genotipa jagung hibrida yang dievaluasi tahan terhadap serangan ke-3 hama penting, berat pipilan kering tertinggi yakni 9,77 ton/ha pada hibrida 9 (G9)  berbeda nyata dengan hibrida pembanding yaitu Bisi 16 dan Bisi 816 dengan berat pipilan masing-masing 8,86 dan 7,93 ton/ha. Kata Kunci: Jagung hibrida, jagung lokal Bengkulu, hama penting, input rendah, tanah andisol.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here