
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIOPIGMEN Dunaliella salina PADA MEDIA KULTUR HIPOSLIN DAN HIPERSALIN
Author(s) -
Muhammad Zainuddin
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal enggano
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2615-5958
pISSN - 2527-5186
DOI - 10.31186/jenggano.2.1.25-38
Subject(s) - dunaliella salina , physics , food science , carotenoid , nuclear chemistry , biology , chemistry , botany , algae
Radikal bebas dapat membentuk stress oksidatif yang menyebabkan penyakit kronik degeneratif seperti kanker. Reaktivitas radikal bebas ini dapat diredam oleh senyawa antioksidan. Salah satu senyawa antioksidan alami adalah biopigmen. Mikroalga Dunaliella salina adalah jenis Chlorophyta yang diketahui sebagai sumber biopigmen pada habitat perairan laut. Dalam kultur mikroalga memiliki kendalaketerbatasan dalam perekayasaan media dengan tujuan produksi biopigmen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rekayasa media hipersalin dan hiposalin terhadap kandungan biopigmen dan aktivitas antioksidan. Perlakuan perbedaan salinitas (hiposalin dan hipersalin) memberikan pengaruh secara signifikan (p < 0,05) terhadap biomassa basah yaitu terendah pada perlakuan 20 ppt sebesar 9,260 gr/ml sedangkan tertinggi adalah 30 ppt sebesar 10,595 gr/ml. Berdasarkan data kadar air menunjukkan bahwa semakin tinggi salinitas maka kadar air biomassa semakin tinggi (p < 0,05) yaitu sebesar 96,3 – 98,1 %. Perlakuan salinitas 30 ppt memiliki kadar pigmen klorofil a, b dan karotenoid tertinggi (p < 0,05) yaitu sebesar 10,961; 3,636 dan 4,954 mg/l. Semakin tinggi konsentrasi BHT dan pigmen (ditiap salinitas) maka nilai % inhibisi semakin tinggi (p < 0,05). BHT memiliki nilai IC50 sebesar 8,13 ppm (antioksidan sangat kuat). Sedangkan aktivitas antioksidan pigmen terbaik adalah perlakuan 30 ppt dengan IC50 sebesar 22,860 ppm (antioksidan sangat kuat).