
Optimalisasi dan Adaptasi Kultur Perekonomian Baru di Era Pandemi Covid-19 Guna Menggerakkan Roda Perekonomian Khususnya Pada Usaha Penginapan di Bali
Author(s) -
Sang Ayu Made Regitha Megaartha
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal acitya ardana
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2807-291X
DOI - 10.31092/jaa.v1i1.1085
Subject(s) - humanities , physics , art
Pembatasan sosial efektif dalam mencegah transmisi Covid-19 tetapi berpotensi merugikan perekonomian. Bisnis yang bergantung pada pelayanan dan komunikasi tatap muka menjadi sangat rentan. Bali, salah satu provinsi yang 80 persen masyarakatnya menggantungkan hidup pada pariwisata, mengalami dampak signifikan pada okupansi penginapan yang menurun dari 60,37 persen pada Juli 2019 menjadi 2,07 persen pada Juli 2020. Penurunan ini disebabkan oleh kecemasan tertular Covid-19, keraguan akan jaminan keamanan penginapan, serta lockdown yang dilakukan oleh berbagai negara. Menanggapi hal ini, pemerintah menerbitkan istilah new normal. Berdasarkan penelitian, terdapat dua perlakuan yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha penginapan yaitu Lecit (let’s complete it together) dan Lesy (let us serve you). Lecit ditujukan untuk konsumen yang menginginkan harga murah (penurunan harga drastis) dengan fasilitas protokol kesehatan standar (social distancing, sanitasi yang memadai, dan disinfektan) dan lebih cocok untuk penginapan yang bersifat privat. Lesy ditujukan untuk konsumen yang bersedia membayar harga normal atau penurunan harga wajar dengan fasilitas kesehatan yang maksimal dan lebih cocok untuk penginapan yang memiliki beberapa ruangan penginapan dalam satu lokasi. Kedua solusi tersebut dapat dipertimbangkan karena berdasarkan penelitian, sebanyak 71 persen responden enggan menyewa penginapan karena cemas tertular Covid-19.