z-logo
open-access-imgOpen Access
PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 04/SE/Db/2017 DAN METODE AASHTO 1993
Author(s) -
Almufid Almufid
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal teknik
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2581-0006
pISSN - 2302-8734
DOI - 10.31000/jt.v9i2.3076
Subject(s) - physics , humanities , art
Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Selain perencanaan geometrik jalan, perkerasan jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien, karena kebutuhan tingkat pelayanan jalan semakin tinggi. Jalan Perjuangan  merupakan salah satu bagian jalan di Jakarta barat yang jalannya sudah digunakan. Pekerjaan jalan ini menggunakan perkerasan kaku, agar perkerasan tahan sampai pada masa layannya, maka perlu metode desain yang tepat dalam perencanaannya. Terdapat banyak metode untuk mendesain tebal pelat beton ini, diantaranya metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis alternatif desain tebal perkerasan mengkaji pada parameter perencanaan kedua metode, perencanaan tebal pelat beton, dan melakukan analisa perbandingan hasil kedua metode. Metode ini dimulai dengan pengumpulan data primer berupa data lalu lintas dan data tanah. Setelah itu pengumpulan data sekunder yang berupa data pertumbuhan lalu lintas dan data hidrologi, kemudian dilakukan perhitungan tebal pekerasan dengan menggunakan kedua metode, dan hasil perhitungannya lalu dilakukan perbandingan antara kedua metode tersebut. Dalam perencanaan perhitungan tebal pelat dibutuhkan parameter input untuk masing-masing metode. Parameter input perencanaan tebal perkerasan untuk metode Bina Marga 2017 adalah parameter lalu lintas, tanah dasar, pondasi bawah, pondasi bawah material berbutir, dan kekuatan beton. Parameter input perencanaan tebal perkerasan untuk metode AASHTO 1993 adalah parameter lalu lintas, modulus reaksi tanah dasar,  material konstruksi perkerasan,  realibility,  dan koefisien drainase.  Untuk  studi kasus yaitu pada jalan perjuangan grogol Jakarta barat, tebal pelat beton berdasarkan perhitungan metode Bina Marga 2017 adalah 28,5 cm, sedangkan berdasarkan metode AASHTO 1993 adalah 26 cm. Selisih yang didapat cukup kecil yaitu 2,5 cm. Hal ini dikarenakan perbedaan parameter input dari masing-masing metode dan data lalu lintas kendaraan yang melintasi jalan tersebut yang cukup kecil.Kata kunci : Tebal perkerasan kaku, Bina marga 2017, AASHTO 1993

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here