z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISA KELAYAKAN BISNIS STARONE DAN REKOMENDASI TEKNOLOGI ALTERNATIF
Author(s) -
Muhammad Imron
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal teknik
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2581-0006
pISSN - 2302-8734
DOI - 10.31000/jt.v5i2.341
Subject(s) - gsm , humanities , computer science , telecommunications , art
Dalam perjalanannya teknologi telekomunikasi berbasis Code Division Multiple Acces (CDMA) adalah teknologi telepon seluler yang sudah ada di dunia hampir 20 tahun lebih. Setiap kali ada penantangnya dari teknologi Global System fo Mobile Communication (GSM), teknologi CDMA selalu berhasil menandinginya.  Teknologi CDMA  yang berawal  di Amerika  Serikat  ini telah dicermati selalu  mengimbangi perkembangan teknologi GSM . Pada saat itu GSM pertama muncul dan mengancam, teknologi CDMA dikembangkan menjadi CDMA 1X sebagai jawaban terhadap ancaman GSM. Kemudian ketika operator GSM meluncurkan GSM/EDGE, sekali lagi CDMA dikembangkan menjadi teknologi CDMA Evolution-Data Optimized (CDMA/EV-DO).  Tetapi  dengan  munculnya  3G-UMTS  dan  HSDPA,  kemudian dengan adanya rencana LTE (Long Term Evolution dari kamp GSM) dan WiMax dari dunia wireless broadband, kebanyakan operator dan carrier di Amerika Serikat enggan mendukung perkembangan teknologi CDMA lebih lanjut. Melihat perkembangan teknologi CDMA di dunia yang demikian tentu saja sedikit banyak mempengaruhi perkembangan CDMA di Indonesia tidak terkecuali PT. Indosat Tbk. dengan brand Starone yang sudah berlangsung hampir 10 tahun sejak kemunculannya pada tahun2004. Melihat bisnis CDMA ke depan khususnya Starone perlu dilakukan penelitian yang  dapat  menggambarkan  kelanjutan  bisnis  ini  bisa  dikembangkan  atau  tidak.Dengan pendekatan teori Balanced Scorecard dan Gap Analysis serta melihat profil keuangan yang mempunyai kecenderungan revenue yang menurun secara drastis,  darisisi pelanggan jumlah pelanggan aktif semakin hari semakin menurun, bisnis proses internal yang tidak memasukkan Key Performance Indicator (KPI)  sebagai tolok ukurutama dalam kinerja operasional serta pertumbuhan dan pembelajaran dari Starone ini dapat disimpulkan bahwa bisnis ini secara kontinuitas tidak dapat dilanjutkan lagi. Selanjutnya dicarikan jalan keluar bagi pelanggan yang masih berada pada layananStarone untuk menggunakan teknologi lain sehingga layanan komunikasi masih bisa dirasakan oleh pelanggan.Kata  Kunci:  Code  Division  Multiple  Access,  Strategy,  Balanced  Scorecard,  Key Performance Indicato,Gap Analysis

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here