
Representasi Postfeminime dalam Film; Intelektualitas, Kepemimpinan dan Kedudukan Princess “Mulan”
Author(s) -
Natasya Candraditya Subardja,
Heidy Arviani
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal representamen
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2684-7663
pISSN - 2443-3942
DOI - 10.30996/representamen.v7i02.5725
Subject(s) - humanities , art
Isu terkait dengan diskriminasi gender dan gerakan feminisme masih menjadi hal yang krusial di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi post-feminisme dalam film Disney Princess “Mulan”. Postfeminisme adalah sebuah gerakan feminis terkait dengan pembebasan. Berbeda dengan ideologi yang ada pada feminisme gelombang pertama dan kedua, yang berusaha untuk memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Postfeminisme merupakan pembebasan perempuan dari kekangan struktur hirarkis social yang berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Film “Mulan” berbeda dari serial live action princess sebelumya. Pada film ini menampilkan nilai feminisme yang berusaha untuk mematahkan stereotype pada gender sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semiotika John Fiske. Analisis dilakukan dengan mengamati teks narasi dan gambar visual dalam film yang mengandur unsur feminisme. Peneliti menemukan nilai postfeminisme dapat dilihat dari 3 aspek yaitu dalam hal intelektualitas, pengambilan keputusan dan dalam hal kedudukan laki-laki dan perempuan. Film ini berusaha untuk menggeser pemikiran bahwa perempuan berada pada posisi di bawah laki-laki dan hanya dikhususkan pada sektor domestik saja.Kata Kunci: Disney Princess, “Mulan”, Semiotika, Representasi, Post-feminisme