Open Access
STRATEGIES OF TRANSLATING LITERARY TERMS BY STUDENT TRANSLATORS
Author(s) -
Mateus Rudi Supsiadji,
Ni Ketut Mirahayuni
Publication year - 2021
Publication title -
parafrase : jurnal kajian kebahasaan dan kesastraan/parafrase
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-5886
pISSN - 1412-6206
DOI - 10.30996/parafrase.v21i1.5221
Subject(s) - humanities , psychology , art
Artikel ini melaporkan satu bagian dari proses penerjemahan teks akademik dari bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Proses pada tahap ini melibatkan mahasiswa di kelas Penerjemahan Teks Akademik pada Semester I tahun akademik 2019-2020, pada Prodi Sastra Inggris, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai penerjemah pemula. Artikel ini membahas strategi penerjemahan kosakata teknis yang terdapat dalam naskah bahasa sumber. Dooga (2005) menjelaskan dasar penerjemahan fungsional, yaitu bahwa penerjemahan teks yang memiliki kualitas yang tinggi haruslah menyatakan tingkatan hasil terjemahan yang setara yang sebagus mungkin dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang ada dalam proses produksi teks. Penerjemahan fungsional berorientasi kepada bahasa target. Dengan mempertimbangkan sasaran, tujuan, ataupun audiens yang menjadi target pembaca, penerjemahan fungsional akan mentransformasikan tatabahasa dan gaya bahasa dalam bahasa sumber ke dalam tatabahasa dan sintaksis dalam bahasa target untuk menghindarkan terjemahan yang ceroboh, tidak idiomatis, dan bahkan salah. Sebanyak 437 istilah teknis di bidang ilmu kesusastraan diterjemahkan dari buku An Outline of English Literature (1984) karya G.C. Thornley dan Gwyneth Roberts dengan berbagai strategi penerjemahan sebagaimana dijabarkan oleh Baker (1990). Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dan melibatkan mesin penerjemah online Google Translate sebagai instrumen pada tahap awal proses penerjemahan, diikuti dengan tiga rangkaian proses perbaikan dan penyuntingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penerjemahan istilah-istilah dalam bidang ilmu kesusastraan oleh mahasiswa penerjemah dapat dibagi menjadi empat (4) jenis: (1) istilah tidak diterjemahkan (borrowing), (2) istilah diterjemahkan secara parsial (menjadi borrowing dengan adaptasi), (3) istilah diterjemahkan secara literal (penerjemahan menekankan bentuk), dan (4) istilah diterjemahkan secara sepadan ke dalam bahasa target. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang permasalahan penerjemahan kosakata teknis di bidang ilmu tertentu.
Kata Kunci: penerjemahan fungsional, strategi penerjemahan, istilah-istilah teknis