
Pengaruh dekadensi moral terhadap pendidikan karakter dan bimbingan konseling pada siswa Kristen
Author(s) -
Stimson Hutagalung,
Rolyana Ferinia
Publication year - 2021
Publication title -
kurios
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-739X
pISSN - 2614-3135
DOI - 10.30995/kur.v7i1.217
Subject(s) - psychology , character education , pedagogy , character (mathematics) , social psychology , mathematics , geometry
The background of this research is based on the moral crisis that occurred in an Adventist Christian high school. The purpose of the study was to identify the effect of moral decadence on character education and counseling guidance, as well as the effect of character education on counseling guidance. This quantitative research uses structural equation modeling (SEM). The data collection technique used random proportionate cluster sampling, with 553 students from three schools as the sample. The results of the study have an effect on positive moral decadence on character education and counseling guidance. Meanwhile, character education has a negative effect on counseling guidance. In conclusion, inconsistent character education results in moral decadence which requires students to do counseling, so character education must focus on one day-to-day rather than focus on student mistakes so that the process is consistent.
Abstrak
Latar belakang penelitian ini didasarkan pada krisis moral yang terjadi di sekolah menengah Kristen Advent. Tujuan penelitian untuk meng-identifikasi pengaruh dekadensi moral terhadap pendidikan karakter dan bim-bingan konseling, serta pengaruh pendidikan karakter terhadap bimbingan konseling. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pemodelan persamaan struk-tural (SEM). Teknik pengumpulan data menggunakan random propor-sionate cluster sampling, dengan 553 siswa dari tiga sekolah sebagai sampel. Hasil penelitian memperlihatkann bahwa dekadensi moral berpengaruh positif ter-hadap pendidikan karakter dan bimbingan konseling. Sementara pendidikan karakter berpengaruh negatif terhadap bimbingan konseling. Kesimpulannya, pendidikan karakter yang inkonsistensi mengakibatkan dekadensi moral yang mengharuskan siswa melakukan bimbingan konseling, sehingga pendidikan karakter harus berfokus kepada situasi sehari-hari daripada fokus mencari kesalahan siswa agar prosesnya konsisten.