z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengembangan Website “Sayang Anak Indonesia” Gabungan Gereja Baptis Indonesia
Author(s) -
Monica Muryawati,
Bambang Ismanto
Publication year - 2020
Publication title -
kurios
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-739X
pISSN - 2614-3135
DOI - 10.30995/kur.v6i2.139
Subject(s) - indonesian , sociology , pedagogy , intellect , humanities , socialization , theology , social science , art , philosophy , linguistics
Children’s character education becomes the most important part of the Indonesian education system. The church as part of the community has a moral responsibility to take part in it. Union of Indonesian Baptist Churches (UIBC/GGBI) launched Sayang Anak Indonesia (SAIN) movement and start the socialization 2017 to all church member bodies. This movement is a biblical based holistic children’s character education to children aged 0-15year old which promotes the local cultural wisdom the cultivate nationalism. The method used in this research is research and development. The subjects were pastors, parents, mentors, and children. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The results obtained in this study are (1) the implementation of SAIN movement in the regions has not fully met expectations due to the lack of information and communication between mentor and the national team; (2) mentor needs a practical manual to implement SAIN movement; (3) the result of this research is developing SAIN website as the communication, information and curriculum discussion media for a mentor. Abstrak Pendidikan karakter anak menjadi perhatian penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Gereja sebagai bagian komunitas masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk ikut berperan serta. Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) meluncurkan gerakan Sayang Anak Indonesia (SAIN) yang mulai disosialisasikan pada tahun 2017 kepada gereja-gereja anggota. Gerakan ini adalah pola pendidikan karakter kristiani kepada anak usia 0-15 tahun secara holistik dengan menggunakam kearifan budaya lokal sebagai bagian penanaman rasa kebangsaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subyek dalam penelitian ini adalah pendeta, orang tua, pamong, dan anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah (1) pelaksanaan kegiatan gerakan Sayang Anak Indonesia di daerah belum sepenuhnya memenuhi harapan karena kurangnya informasi dan komunikasi antar pamong maupun dengan tim nasional sebagai penggerak; (2) perlunya panduan praktis pelaksanaan kegiatan gerakan Sayang Anak Indonesia; (3) penelitian menghasilkan pengembangan website Sayang Anak Indonesia sebagai media komunikasi dan informasi serta diskusi kurikulum bagi para pamong.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here