
Berteologi dan Melayani
Author(s) -
Jelita Sihite
Publication year - 2018
Publication title -
kurios
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2615-739X
pISSN - 2614-3135
DOI - 10.30995/kur.v1i1.14
Subject(s) - humanities , art
Tugas rangkap para Pelayan Kristus adalah “berteologi dan melayani”, secara esensial keduanya menyatu. Tidak dapat disebut demarkasi (pemisahan) seteologi cara tegas. Berteologi yang benar adalah pelayanan itu sendiri, karena teologi pada dasarnya adalah usaha orang percaya untuk mengenali Allahnya berdasarkan pernyataan-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Ini hanya bias dilakukan (sebenarnya) dengan sikap melayani Allah (Theos), karena Theo situ tidak hanya petut menjadi ‘obyek’ studi, namun secara simultan juga harus sebagai ‘subyek’-nya. Karena itu jika tidak dalam sikap melayani Allah, sudah pasti teologinya keblinger (sesat). Berteologi semacam itu tidak lagi dilandasi rasa “takut akan Tuhan” (Ams 1:7) dan pastilah melahirkan kesesatan belaka. Sebaliknya, jika ‘melayani’ dalam bentuk apapun, pada dasarnya adalah berteologi itu sendiri. Tidak ada yang dinamakan ‘melayani’ tanpa ‘berteologi’. Jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah diatas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan.