z-logo
open-access-imgOpen Access
KAJIAN MODEL DESAIN APLIKASI MOBILE YANG BERKELANJUTAN PADA DESA WISATA
Author(s) -
Mohsen Asadi,
Akhmad Nidhomuz Zaman,
Alina Cynthia Dewi,
Arraz Naoval Viacenza,
Donny Montreano
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal manajemen industri dan logistik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-528X
pISSN - 2598-5795
DOI - 10.30988/jmil.v4i1.419
Subject(s) - business administration , computer science , business , geography , humanities , engineering , art
The 4.0 industrial revolution created opportunities for MSMEs in rural areas to build and develop marketing networks on a wide and efficient scale. Applying digitization in a village will have an impact on the potential of what is not yet known in general. This study discusses the design of Android applications that are expected to provide new experiences to visitors to find out the potential of the village that has not been exposed. The contribution of this research is to examine the application design model that evaluates in two villages with different cultures and potentials, namely Ponggok Klaten Village and Kadubungbang Pandeglang Village. The results of QFD and AHP can help applications that are flexible to the village as well as visitor application needs and application priority features. Of the different features, because there are indeed differences between villages with different topography.AbstrakRevolusi industri 4.0 menciptakan peluang bagi UMKM di daerah pedesaan untuk dapat membangun dan mengembangkan jaringan pemasaran pada skala yang luas dan efisien. Penerapan digitalisasi pada suatu Desa akan memberikan dampak luias terhadap potensi apa yang belum diketahui secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan desain aplikasi android yang diharapkan dapat memberikan pengalaman baru kepada para pengunjung untuk mengetahui potensi desa yang belum terekspos. Kontribusi dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perbandingan pada desain model aplikasi yang dievaluasi pada dua desa dengan budaya dan potensi yang berbeda, yaitu Desa Ponggok Klaten dan Desa Kadubungbang Pandeglang. Hasil QFD dan AHP dapat diketahui bahwa aplikasi bersifat fleksibel terhadap penerapan dua desa serta prioritas kebutuhan pengunjung dan fitur prioritas aplikasi. Hasil erbandingan terdapat kesamaan dalam kebutuhan pelanggan dan perbedaan dalam desain fitur, karena kedua desa memiliki budaya dan topografi yang berbeda.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here