z-logo
open-access-imgOpen Access
Salat Sebagai Basis Pendidikan Agama Islam: Analisis Teori Cliffort Geertz
Author(s) -
Ahmad Riyadl Mauludi
Publication year - 2020
Publication title -
journal of islamic education policy
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-0309
pISSN - 2528-0295
DOI - 10.30984/jiep.v4i1.1272
Subject(s) - humanities , worship , prayer , islam , philosophy , sociology , theology
Abstrak: Salat lima waktu merupakan ibadah yang utama dalam Islam. Banyak kemuliaan dan keistimewaan dalam ibadah ini. Perintah wajib dan dilakukan sebanyak lima kali dalam semalam menjadikan salat sebagai ibadah yang sudah melekat di hati umat Islam. Bagi umat Islam yang beriman dan bertakwa, selain dihinggapi perasaan berdosa, meninggalkan salat juga menjadikan pelakunya menjadi tidak tenang. Sehingga dari sini secara tidak langsung salat sudah memberikan manfaat positif bagi siapa yang menjalankannya. Inilah yang dinamakan dengan pendidikan. Cliffort Geertz dengan teorinya Agama sebagai Budaya menempatkan ibadah salat sebagai simbol-simbol sakral yang akan memengaruhi proses sosial atau budaya. Proses sosial atau budaya inilah yang akan menjadi basis pendidikan agama bagi umat Islam dan tentu dengan sebuah pendidikan akan mengubah hasil budi daya seseorang, khususnya seorang muslim bahkan umat Islam. Hal ini menarik bagi peneliti untuk mencari titik temu antara kewajiban ibadah salat tersebut dengan teori yang dipaparkan oleh Geertz. Sehingga hal ini menjadi hal yang perlu untuk dianalisis lebih dalam. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan mencari sumber-sumber yang membahas masalah salat dan teori Cliffort Geertz. Abstract : Prayer As a Basis for Islamic Education: an Analysis of The Theory of Cliffort Geertz: The five daily prayers are the main worship in Islam. Lots of glory and privilege in this worship. Mandatory orders and carried out five times a day make prayer as a worship that is inherent in the hearts of Muslims. For the faithful and pious Muslims, besides being infested with feelings of sin, leaving the prayers also makes the perpetrators uneasy. So that indirectly prayer has provided positive benefits for those who carry it out. This is what is called education. Cliffort Geertz with his theory of Religion as Culture places the prayer as sacred symbols that will influence social or cultural processes. This social or cultural process will be the basis of religious education for Muslims and certainly with an education will change the results of one's cultivation, especially a Muslim and even Muslims. This is interesting for researchers to look for a meeting point between the obligations of the prayer with the theory presented by Geertz. So this is something that needs to be analyzed more deeply. This research method uses the literature method by searching for sources that discuss the issue of prayer and Cliffort Geertz's theory. Kata Kunci : Salat, Pendidikan, Cliffort Geertz, Agama, Budaya

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here