z-logo
open-access-imgOpen Access
Relevansi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Pengarusutamaan Gender
Author(s) -
Rizka Hidayatul Umami
Publication year - 2020
Publication title -
journal of islamic education policy
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-0309
pISSN - 2528-0295
DOI - 10.30984/jiep.v4i1.1271
Subject(s) - humanities , sociology , islam , theology , philosophy
Abstrak: Artikel ini membahas relevansi pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis pengarusutamaan gender. Sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000, sudah semestinya setiap lembaga pemerintah menerapkan pengarusutamaan gender sebagai landasan membuat kebijakan dalam pembangunan. Hal tersebut juga berlaku di lembaga pendidikan, di mana pengarusutamaan gender sudah harus diintegrasikan atau setidaknya berkorelasi dengan kurikulum pembelajaran. Salah satu mata pelajaran wajib yang perlu mengintegrasikan konsep kesetaraan gender dalam pembelajarannya adalah pendidikan agama islam, karena dalam banyak kasus menyebutkan pemahaman agama yang tidak sensitif gender seringkali membawa dampak sosial yang merugikan perempuan, menghadirkan stereotipe, diskriminasi, marginalisasi dan melanggengkan budaya patriarki di masyarakat. Jenis penelitian ini berbasis kepustakaan atau library research dengan metode deskriptif-analitis.  Adapun hasilnya menunjukkan bahwa pengarusutamaan gender sangat urgen dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran pendidikan agama Islam karena terbukti membawa dampak signifikan dalam perubahan cara pandang pendidik dan peserta didik.Abstract: This article focuses on the relevance of learning Islamic religious education based on gender mainstreaming. In accordance with Presidential Instruction number 9 of 2000, every government agency should have implemented gender mainstreaming as a basis for making policies in development. This also applies in educational institutions, where gender mainstreaming must be integrated or at least correlated with the learning curriculum. One of the compulsory subjects that need to integrate the concept of gender equality in learning is Islamic religious education, because in many cases it is stated that the understanding of religion that is not gender sensitive often brings social impacts that are detrimental to women, presenting stereotypes, discrimination, marginalization and perpetuates a patriarchal culture in society. Sources of data were obtained from books and journal articles related to the research focus. The results show that gender mainstreaming is very urgent to be included in the Islamic religious education curriculum because it has been proven to have a significant impact in changing the perspectives. Kata Kunci: pengarusutamaan gender, kesetaraan gender, pembelajaran PAI

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here