z-logo
open-access-imgOpen Access
PERANAN LASYKAR HIZBULLAH DI PRIANGAN 1945-1948
Author(s) -
Galun Eka Gemini dan Kunto Sofianto
Publication year - 2015
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v7i3.107
Subject(s) - political science , humanities , art
AbstrakPenelitian ini menggambarkan Peranan Lasykar Hizbullah di Priangan dalam kurun waktu 1945 hingga 1948. Untuk merekontruksi permasalahan ini digunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data digunakan studi literatur dan wawancara, yaitu mengkaji sumber-sumber literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan mewawancarai saksi sejarah atau pelaku sejarah sebagai narasumbernya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui latar belakang terbentuknya Lasykar Hizbullah di Priangan; (2) mengetahui proses terbentuknya Lasykar Hizbullah di Priangan; dan (3) mengetahui peranan Lasykar Hizbullah di Priangan pada masa revolusi kemerdekaan (1945-1948). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lasykar Hizbullah terbentuk pada 10 Januari 1945. Lasykar Hizbullah merupakan organisasi/sayap kepemudaan yang berada di bawah naungan Masyumi Karesidenan Priangan. Lasykar Hizbullah telah memberikan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terlibat aktif dalam pertempuran-pertempuran melawan Belanda-Sekutu, seperti Bandung Lautan Api, Agresi Militer Belanda I, menyikapi Perjanjian Renville. Lasykar Hizbullah di Priangan pada perkembangannya terbagi menjadi dua kelompok: pertama, pro-pemerintah dan bergabung dengan TNI-Divisi Siliwangi sebagai hasil dari adanya program fusi badan-badan perjuangan dengan TNI pada 1947; kedua, kontra-pemerintah dan menjelma menjadi Tentara Islam Indonesia pada 1948, benteng terdepan Negara Islam Indonesia bentukan Kartosuwiryo. AbstractThis study illustrates the role of Laskar Hizbullah in Priangan in the period 1945 to 1948. In order to reconstruct the problem, this study uses history method which consists of four stages, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The techniques of data collection used literature and interviews, including reviewing the sources of literature related to the problems studied and interviewing the witnesses of history or historical actors as the respondents.  This study aims to: (1) know the background of the Laskar Hizbullah formation in Priangan; (2) recognize the process of of Lasykar Hizbollah formation in Priangan; and (3) identify the role of Laskar Hizbullah in Priangan during the revolution of independence (1945-1948). The results showed that Laskar Hizbullah was formed on January 10, 1945. It is an organization under the auspices of Masjumi Priangan Residency. Hezbollah army has given an important role in maintaining the independence of Indonesia. They are actively involved in the battles against the Dutch-ally, such as Bandung Sea of Fire, Dutch Military Aggression I, addressing the Renville Agreement. Hezbollah army in Priangan, in its development, is divided into two groups: first, pro-government and join TNI-Siliwangi Division as a result of the fusion program ofstruggle agencies with the military in 1947; second, a counter-government and transformed into Islamic Army of Indonesia in 1948, the fort leading of Indonesian Islamic State of Kartosuwiryo formation.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here