z-logo
open-access-imgOpen Access
POTENSI BUDAYA MASYARAKAT BAJO DI PULAU BUNGIN KABUPATEN SUMBAWA
Author(s) -
Syaifuddin Damardjati Kun Marjanto
Publication year - 2013
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v5i3.81
Subject(s) - humanities , geography , physics , art
AbstrakMasyarakat Bajo di Pulau Bungin, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan masyarakat laut yang berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka bermigrasi sejak ratusan tahun yang lalu dan akhirnya menetap di kawasan pantai Pulau Sumbawa. Pada awalnya mereka tidak mendiami daratan seperti sekarang ini, melainkan hidup di laut sekitar pantai dengan sistem perumahan di atas air laut. Lama-kelamaan sebagai akibat adanya pertumbuhan penduduk, mereka mulai mengusahakan daratan dengan cara menimbun air laut dengan batu maupun karang yang sudah mati. Sebagai akibat dari pengaruh lingkungan, kebudayaan suku Bajo di Pulau Bungin saat ini mempunyai ciri khas kebudayaan dua lingkungan yaitu lingkungan laut dan daratan. Lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Bajo tersebut menghasilkan potensi, di mana potensi dimaknai sebagai kemampuan yang memungkinkan untuk dikembangkan. Potensi laut meliputi wilayah laut dan pantai yang kaya dengan sumberdaya alam, sedangkan wilayah daratan menjadi penting sebagai tempat tinggal dan wahana interaksi masyarakat. Potensi budaya di laut dan daratan yang meliputi sistem mata pencaharian tradisional, kesenian tradisional dan pengobatan tradisional tersebut apabila dapat dikelola dengan sebaik-baiknya, akan menjadi kekuatan bagi kemajuan masyarakat Bajo baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Dengan demikian penelitian ini penting dilakukan salah satu alasannya untuk menemukenali potensi budaya yang ada. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, adapun pengumpulan datanya dengan pengamatan dan wawancara. AbstractThe Bajo people in Bungin Island, Sumbawa regency, West Nusa Tenggara Province, is a marine society from South Sulawesi. They migrated to the island hundreds of years ago and eventually settled in the coastal region of Sumbawa Island. At first they did not inhabit the land as it is today; instead they lived at the sea around the coast with on-the-sea-water housing system. Due to population growth over time, they began to seek more land by piling up the sea with rocks and dead coral. As a result of environmental influences, the Bajo of Bungin Island has currently two environmental cultural characteristics, both marine and terrestrial. These are potential environments to be developed. The sea around them is very rich in natural resources while the mainland is important as a place to live in as well as for community interaction. The cultural potential they have are, among others, traditional subsistence, traditional art, and traditionalmedicine. All of these have to be well-managed so that they can support the Baja people either socially and economically. This research conducted with a qualitative approach, the data obtained through observations and interviews.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here