z-logo
open-access-imgOpen Access
PERJUANGAN RAKYAT SUKABUMI MELAWAN SEKUTU PADA MASA REVOLUSI 1945 – 1946
Author(s) -
Sulasman Sulasman
Publication year - 2012
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v4i2.134
Subject(s) - islam , ancient history , law , history , art , humanities , political science , archaeology
AbstrakTulisan ini menggambarkan perjuangan rakyat Sukabumi dalam melawan Sekutu pada masa revolusi. Untuk merekontruksi itu digunakan Metode Sejarah  yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan  bahwa Revolusi Sukabumi sangat erat kaitannya dengan peran para kiai, ulama, dan pemimpin pesantren. Mereka mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membangkitkan  semangat dan emosimassa. Keberhasilan tersebut didapatkan melalui komunikasi  keagamaan. Mereka menggunakan konsep jihad fisabilillah. Mobilisasimassayang dilakukan oleh para pemimpin pesantren dipadukan dengan taktik dan strategi militer dari tentara Resimen TKR Sukabumi  melahirkan  kekuatan revolusi yang luar biasa sehingga dapat memporakporandakan kekuatan Sekutu.  Puncak dari revolusi di Sukabumi adalah perang melawan Sekutu sepanjang jalan Cigombong-Ciranjang yang kemudian diikuti oleh peristiwa pertempuran Bojongkokosan yang menyebabkan dibombardirnya Cibadak oleh Angkatan Udara Sekutu, Perang Gekbrong dan Serangan Umum  yang melibatkan tentara, ulama, organisasi massa dan santri. Peristiwa  Pertempuran di Sukabumi memberikan gambaran mengenai   strategi perjuangan kaum republik dalam menghadapi Sekutu  yaitu diplomasi dan bertempur dalam revolusi diIndonesia. AbstractSukabumi Revolution was closely associated with the role of the kyai (Islamic scholars), ulama (Islamic clerics), and leaders of pesantren (Islamic boarding schools). They had a great influence in awakening the spirit and emotions of the masses. Success was obtained through religious communications. They practised the concept of jihad fisabilillah (being at war, in a very broad sense, in the name of Allah). Mass mobilization by pesantren leaders combined with tactics and military strategy of the army regiment of TKR Sukabumi spawned tremendous revolutionary power that has devastated Allied forces. The highlight of the revolution in Sukabumi was the battle  against the Allies all the way Cigombong-Ciranjang followed by the battle of Bojongkokosan which led to bombardment of Cibadak by Allied Air Forces, the battle of Gekbrong and Serangan Umum (massive attack) involving soldiers, scholars, organizations and santri (Islamic school students). The battle in Sukabumi described an overview of the republican’s strategy in facing the Allied forces: diplomacy and fought in the revolution.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here