
MAKNA SEJARAH DAN BUDAYA DALAM SITUS JATIGEDE SUMEDANG
Author(s) -
Dade Mahzuni
Publication year - 2011
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v3i3.268
Subject(s) - humanities , art
AbstrakRencana pemerintah untuk membangun bendungan atau Waduk Jatigedetentunya akan membawa manfaat bagi masyarakat Sumedang khususnya dan JawaBarat pada umumnya. Akan tetapi di balik manfaat dan keuntungan yang akandidapatkan dari pembangunan Waduk Jatigede tersebut, terdapat pula dampaknegatifnya, yaitu berkaitan dengan keberadaan situs-situs sejarah yang terdapatdi daerah setempat. Secara historis, situs-situs yang berada di daerah Jatigede dansekitarnya, yang berjumlah sekitar 25 situs, merupakan peninggalan masa prasejarah(megalitikum) dan masa Kerajaan Tembong Agung atau Sumedang Larang. Olehkarena itu, keberadaan situs-situs tersebut memiliki arti dan nilai yang penting untukpendalaman pengkajian sejarah kuno Jawa Barat.Informasi arkeologis dan kesejarahan yang dikandung dalam situs-situstersebut, baik secara tersurat mapun tersirat, mengandung makna bahwa masyarakatJatigede dan sekitarnya, sejak awal keberadaannya sudah memiliki budaya yangmapan: masyarakat sudah hidup dengan pola menetap, memiliki pengetahuan danpengalaman bercocok tanam dan membuat barang-barang keperluan rumah tanggadan keperluan hidup lainnya, mereka juga sudah memiliki kepercayaan animisme dandinamisme. Selain itu, melihat arah dan posisi makam-makam pada sejumlah situs,menunjukkan makam Islam, tetapi dengan struktur makam berupa punden berundak.Hal ini menunjukkan telah terjadinya akulturasi budaya. Makna budaya pada situsjuga tercermin dari cerita-cerita rakyat yang berkaitan dengan situs, yang di dalamnyamengandung nilai-nilai budaya dan sastra.Apabila seluruh atau sebagian situs-situs yang berada di daerah Jatigede dansekitarnya ditenggelamkan atau direlokasi ke tempat lain sejalan dengan pembangunanwaduk Jatigede, maka makna dan nilai sejarah dan budayanya akan turut hilang atauberkurang. Hal ini disebabkan karena kesejarahan dan kebudayaan selalu berkaitandengan tempat (site) dan benda-benda.AbstractThe government plans to build a dam in Jatigede. This dam will be beneficialto the people of West Java, especially Sumedangians. On the other hand, the dam willhave negative impacts on historical sites in the area. Jatigede has approximately25 historical sites than spans from prehistoric period (megalithicum) to the time ofTembong Agung Kingdom or Sumedang Larang. These sites are very important to thestudy of ancient history of West Java.From the historical and archaeological point of view, those sites inform usthat the people of Jatigede developed a quite complex culture at that time: they livedsedentarily, and already had techniques and knowledge for cultivating lands. Theyalso made household apparatus and any other equipments as well as developingbeliefs in animism and dynamism. Their cemeteries show that there was acculturation between Islam (the orientation) and local beliefs (pyramidal structure). The folktalesof the sites contain cultural and literary values.If all the sites have to be drowned due to the construction of the dam, thehistorical meaning and values of them will be vanished forever.