z-logo
open-access-imgOpen Access
FUNGSI SENI GEMBYUNG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PANJALU KABUPATEN CIAMIS
Author(s) -
Endang Supriatna
Publication year - 2010
Publication title -
patanjala : jurnal penelitian sejarah dan budaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-1242
pISSN - 2085-9937
DOI - 10.30959/patanjala.v2i3.228
Subject(s) - art , humanities , art history , visual arts
AbstrakGembyung sebagai kesenian buhun yang menjadi sebuah seni pertunjukan di Panjalu, hingga kini tetap bertahan dengan ciri ketradisionalannya. Bersama dengan pelaksanaan Upacara Nyangku maupun peringatan Maulid Nabi Saw. atau pada acara hiburan pada saat khitanan anak, Gembyung tampil bersahaja. Namun demikian, penampilannya tetap menyampaikan makna baik melaui gerak, lagu, gending musik, maupun sesajennya bahwa hidup akan terus bergerak seiring berlangsungnya sang waktu. Bagi masyarakat Panjalu, Seni Gembyung tidak hanya sebuah ungkapan ekspresi keindahan, namun lebih dari itu, Gembyung memiliki makna kecintaan serta penghormatan kepada asal-usul leluhur mereka. Tulisan ini berupaya mengupas fungsi Seni Gembyung pada masyarakat Panjalu. Ada dua bagian yang dibahas, pertama gambaran sosial budaya masyarakat Panjalu tempat kesenian ini tumbuh. Kedua, menjelaskan Seni Gembyung, mulai dari perkembangannya, lagu dan teknik pementasan, fungsi dan peranan kesenian ini pada masyarakat pendukungnya. Serta, upaya masyarakat Panjalu memelihara Seni Gembyung agar tidak tergerus oleh seni modern yang semakin deras berupaya menggeser seni lokal. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. AbstractGembyung is a kind of traditional performance art in Panjalu that has a long history. Along with Nyangku ceremony or commemoration of Maulid Nabi Saw. (the birth of prophet Muhammad Saw.), or celebration after a child has circumsized, gembyung is played in a very plain way. The mystical music and the fragrance of the offerings accompanied the dancers in expressing their respect to the ancestors. This paper tries to reveal the function of gembyung art in the society of Panjalu. There are two parts to be discussed: firstly, the description of sociocultural setting of Panjalu society where the art has been developed. Secondly, explanation of gembyung art, beginning with the development, the songs, and the performance techniques. A descriptive method and qualitative approach were conducted in this paper.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here