z-logo
open-access-imgOpen Access
MENGAPA PHALLUS ARCA SIWA-BHAIRAWA DI PURA KEBO EDAN MENGHADAP KE ARAH KIRI?
Author(s) -
M.M. Soekarto K Atmodjo
Publication year - 1983
Publication title -
berkala arkeologi/berkala arkeologi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-7132
pISSN - 0216-1419
DOI - 10.30883/jba.v4i1.303
Subject(s) - raja , art , humanities , theology , philosophy , biology , paleontology
Di dalam makalah saya berjudul "Betulkah Astasura-ratna-bumi-banten seorang raja Bali yang murka dan hina (?)" pada Seminar Sejarah Nasional ke III di Jakarta tahun 1981, saya juga menguraikan secara singkat sebuah arca Siwa-Bhairawa yang tersimpan di Pura Kebo Edan di Bali. Makalah itu pada pokoknya membahas seorang tokoh raja Bali yang disebut Paduka Bhatara Sri Astasura-ratna-bumi-banten di dalam prasasti tembaga Patapan Langgaran yang bertarikh 1259 Saka. Tetapi di dalam kitab Nagarakertagama yang digubah oleh pujangga Prapanca, yaitu Nyanyian 49, bait 4, disebut seorang raja Bali yang murka dan hina dan yang kemudian dikalahkan oleh bala-tentara Majapahit.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here