z-logo
open-access-imgOpen Access
Akulturasi Di Kraton Kasepuhan Dan Mesjid Panjunan, Cirebon
Author(s) -
Lucas Partanda Koestoro
Publication year - 1981
Publication title -
berkala arkeologi/berkala arkeologi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-7132
pISSN - 0216-1419
DOI - 10.30883/jba.v2i1.285
Subject(s) - humanities , art
Pendukung kebudayaan adalah manusia. Sejak kelahirannya dan dalam proses sosialisasi, manusia mendapatkan berbagai pengetahuan. Pengetahuan yang didapat dan dipelajari dari lingkungan keluarga pada lingkup kecil dan masyarakat pada lingkup besar, mendasari dan mendorong tingkah lakunya dalam mempertahankan hidup. Sebab manusia tidak bertindak hanya karena adanya dorongan untuk hidup saja, tetapi juga karena suatu desakan baru yang berasal dari budi manusia dan menjadi dasar keseluruhan hidupnya yang dinamakan kebudayaan. Sehingga suatu masyarakat ketika berhadapan dan berinteraksi dengan masyarakat lain dengan kebudayaan yang berlainan, kebudayaan baru tadi tidak langsung diterima apa adanya. Tetapi dinilai dan diseleksi mana yang sesuai dengan kebudayaannya sendiri. Budi manusia yang menilai benda dan kejadian yang beraneka ragam di sekitarhya kemudian memllihnya untuk dijadikan tujuan maupun isi kelakuan budayanya (Sutan Takdir Alisyahbana, tanpa angka tahun: 4 dan 7).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here