
Model Pemanfaatan Bangunan Tradisional Jawa Sebagai Salah Satu Objek Wisata Budaya (Kasus di Kampung Kauman Yogyakarta)
Author(s) -
Muhammad Chawari
Publication year - 2004
Publication title -
berkala arkeologi/berkala arkeologi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-7132
pISSN - 0216-1419
DOI - 10.30883/jba.v24i1.899
Subject(s) - humanities , art
Nama "Kauman" berarti tempat berdiamnya sekelompok ahli agama, di mana kampung tersebut berkaitan erat dengan keberadaan Kraton Kasultanan Yogyakarta. Kraton ini berdiri sekitar tahun 1755, berpatokan terjadinya perjanjian Giyanti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Sementara itu, berdirinya Kampung Kauman tidak jauh berbeda waktunya dengan pendirian Kraton Yogyakarta tersebut, sebab Masjid Besar yang terletak di Kampung Kauman didirikan pada tahun 1773. Dengan demikian keberadaan kampung ini tentunya tidak berbeda jauh dengan berdirinya Masjid Besar tersebut.