
Bhatara Banuwka (Sebutan Anumerta Raja Udayana)
Author(s) -
I Wayan Wardha
Publication year - 1994
Publication title -
berkala arkeologi/berkala arkeologi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-7132
pISSN - 0216-1419
DOI - 10.30883/jba.v14i2.643
Subject(s) - raja , dharma , humanities , art , philosophy , theology , biology , botany , buddhism
Dalam perjalanan sejarah Bali kuna yang berlangsung hampir tujuh abad telah terjadi duapuluh satu kali pergantian tampuk pimpinan dalam pemerintahan. Semua raja-raja tersebut tidak semuanya dapat diketahui tempat persemayamannya. Beberapa prasasti, memberi petunjuk bahwa setelah wafat seorang raja dibuatkan candi sebagai, tempat persemayamannya yang disebut bedharman. Misalnya, raja Ugrasena setelah wafat di-dharma-kan di Air Madatu; raja Gunapriyadharmapatni di-dharma-kan di Burwan, raja Udayana di-dharma-kan di Banuwka, Marakata di Camara Anakwungsu di Jalu, dan Jayapangus di-dharma-kan di Dharmahanyar.