z-logo
open-access-imgOpen Access
Sakralitas Sains Islam: Studi Historis Sains Islam Abad Pertengahan dan Sains Modern
Author(s) -
Fadhlu Rahman,
Anas Amarulloh
Publication year - 2019
Publication title -
juspi (jurnal sejarah peradaban islam)
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2580-8311
DOI - 10.30829/juspi.v3i1.4337
Subject(s) - humanities , islam , art , philosophy , theology
Paradigma sains positivis berasumsi bahwa pengetahuan yang tak dapat diverifikasi secara empiris tidak bermakna, sehingga secara tidak langsung sains positivis mereduksi sistem pengetahuan dan membatasinya pada sesuatu yang bersifat fisik. Dampaknya adalah pengetahuan haus akan pencarian kebenaran sejati, karena pada sejarahnya secara alami manusia sebagai pencari ilmu tak dapat terlepas dari kesakralan yang berstatus metafisik. Sains Islam menjadi antitesis dari keadaan sains modern. Para ilmuan Islam mendasari proses pencarian ilmunya pada diri yang absolut (Tuhan), sehingga sains dianggap sebagai sebuah sistem penyingkap tabir penghalang pengetahuan Tuhan sekaligus mampu menjadi kiblat pengetahuan sedunia. Tulisan ini berusaha menunjukan kemungkinan-kemungkinan sains secara potensial untuk kembali kepada realitas abadi dengan cara menunjukan fakta-fakta sejarah sains Islam berbasiskan metode historis pada abad pertengahan, serta menjadikannya pijakan kritik pada sains modern. Ini sehingga dapat disimpulkan bahwa sains secara potensial dapat berkembang sekaligus kembali pada realitas yang abadi. Kata Kunci: Sains Islam, sakralitas, sejarah.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here