z-logo
open-access-imgOpen Access
BLUSUKAN: Menelisik Gaya Kepemimpinan Nizam al-Muluk
Author(s) -
Syamruddin Nasution
Publication year - 2014
Publication title -
miqot
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-3616
pISSN - 0852-0720
DOI - 10.30821/miqot.v38i1.99
Subject(s) - indonesian , humanities , politics , root (linguistics) , indonesian government , political science , art , philosophy , law , linguistics
Abstrak: Dalam menjalankan roda pemerintahan, belakangan ini beberapa pemimpin terjun langsung ke masyarakat untuk memahami kebutuhan rakyat secara langsung, populer sebagai blusukan. Konsep Blusukan ternyata memiliki akar dalam sejarah Muslim, meskipun di Indonesia baru popular belakangan ini. Nizam al-Muluk (Bani Saljuk) memanfaatkan blusukan dalam kepemimpinannya. Tulisan ini membahas kepemimpinan blusukan Nizam al-Muluk dan relevansinya terhadap Indonesia kontemporer. Blusukan setidaknya memiliki beberapa keistimewaan: pemimpin mendapatkan informasi paling mendesak dilakukan dari tangan pertama; informasi yang akurat memungkinkan formulasi solusi yang tepat; terbinanya kedekatan psikologis antara pemimpin dan rakyat. Jelas sekali bahwa ketiga aspek tersebut sangat dibutuhkan dalam realitas kepemimpinan Indonesia saat ini.   Abstract: Blusukan: In Search of the Style of Nizam al-Mulk’s Leadership. In running the government, many a leaderopt to practice what popularly known as blusukan, i.e. going to and meeting the lower section of the society in person in order to understand the real problems of the grass root society. Popular in Indonesian context only in recent times, blusukan ­has in fact a deep root in Muslim Political history. The Great Nizam al-Mulk of Saljuk Dynasty practiced it as part of his leadership. This article discusses blusukan as practiced by Nizam al-Mulk and tries to see its relevance to contemporary Indonesian political leadership. Blusukan has some merits: it allows a leader to receive first-hand and right-from-the-spot knowledge; accurate information and knowledge help to formulate an accurate solution; and it facilitates a strong psychological tie between the leader and his subjects. Apparently these three aspects are of utmost important in the reality of contemporary Indonesian leadership. Kata Kunci: blusukan, Nizam al-Muluk, Daulah Abbasiyah

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here