z-logo
open-access-imgOpen Access
Kontestasi Frame Surat Kabar National dalam Liputan “Aksi Bela Islam”
Author(s) -
nfn Karman
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal pekommas
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2502-1907
DOI - 10.30818/jpkm.2017.2020109
Subject(s) - islam , frame analysis , framing (construction) , political science , politics , mass media , media studies , democracy , law , newspaper , sociology , content analysis , social science , history , theology , philosophy , archaeology
This article deals with how daily newspapers of Indonesia frame reality of the collective action of Muslims. That action becomes a magnet for national and international mass media because involving a large number of Muslim, and has a problem complexity (legal, politic, religion) and political interests (contestation for Jakarta governor). The media gets involved in that complexity because they are harnessed as a political instrument, by conducting framing. This study aims to find daily newspaper frame by analyzing the content qualitativly. Those newspapers are Kompas, Republika, Suara pembaruan, and Media Indonesia during November 2016. By analyzing their editorials, we find that their frames regarding Muslim collective action are different to each other. Even, frames of Republika and Suara Pembaruan are contested. Republika regards the Muslim action as a respond to get justice and basic right because of their religion blasphemy. Republika considers it as a legal issue. Suara Pembaruan views the Muslim action as a political issue (governor election of DKI Jakarta), which makes use of religion issue. Media Indonesia sees the action as a political issue as well. Kompas regards it as political and religion issue. We conclude that although expected to be impartial –as part of democratic values, mass media keep in-partiality in crucial issues e.g., religion. This study gives our understanding that mass media can be partial in the certain contexts. Tulisan ini membahas bagaimana surat kabar harian membingkai realitas aksi umat Islam. Aksi tersebut menarik pemberitaan media massa nasional dan internasional karena melibatkan muslim dalam jumlah besar, memiliki kompleksitas persoalan (hukum, politik, agama, dan kepentingan), yaitu kontestasi pemilihan gubernur Jakarta 2017. Media terlibat dalam kompleksitas tersebutdan digunakan sebagai instrumen, yaitu politik pemberitaan. Kajian ini bertujuan menemukan bingkai surat kabar harian nasional dengan melakukan analisis isi kualitatif terhadap surat kabar nasional, yaitu: Kompas, Republika, Suara Pembaruan, dan Media Indonesia selama periode November 2016. Dengan menganalisis tajuk rencana mereka, kajian menemukan bahwa frame surat kabar di Indonesia berbeda satu sama lain. Frame surat kabar Republika dan Suara Pembaruan bahkan saling bertentangan. Republika menganggap aksi umat Islam sebagai respon untuk memperoleh keadilan dan hak asasi karena penistaan agama mereka (masalah hukum). Suara Pembaruan melihat aksi sebagai masalah politik (pemilihan gubernur DKI Jakarta) yang menggunakan isu agama. Media Indonesia melihat aksi juga sebagai masalah politik. Kompas melihat aksi sebagai persoalan agama dan politik. Kajian  menyimpulkan bahwa walaupun diharapkan tidak memihak sebagai bagian dari nilai-nilai demokrasi, media massa tetap saja memihak dalam isu yang krusial seperti agama. Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa media umum sekalipun bisa menjadi media partisan pada konteks tertentu.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here