
KOLABORASI AKTOR PADA PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI KABUPATEN ACEH TAMIANG
Author(s) -
Jayanti Dian Eka Sari,
Neni Sriwahyuni
Publication year - 2021
Publication title -
asketik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-4668
pISSN - 2579-7050
DOI - 10.30762/ask.v5i1.3025
Subject(s) - humanities , political science , sociology , philosophy
Kaum perempuan masih takut untuk menyuarakan kekerasan yang terjadi pada dirinya dan memilih untuk diam. Kekerasan pada perempuan juga terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang dengan beragam bentuk kekerasan yang dialami oleh mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan teknik pemilihan informan secara purposive dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa komunikasi yang dibangun oleh DPMKPPKB sebagai instansi yang mengemban tugas masih sangat kurang. Komunikasi dibangun terhadap aktor bidang Kesehatan seperti psikolog, dan tenaga media untuk melakukan pertolongan dan pendampingan. Selain itu juga dibutuhkan segera pembuatan regulasi terkait persoalan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Aceh Tamiang. (2) Nilai tambah adalah nilai publik, yakni yang dihasilkan dari efisiensi, demokrasi dalam institusi, dan proses kolaborasi. Kolaborasi aktor dalam meyelesaikan kekerasan perempuan dapat menambah nilai didepan publik, hal tersebut dikarenakan komitmen bersama untuk berkolaborasi. Namun untuk mendapatkan cipta publik maka diperlukan pemahaman yang mendalam pentingnya perlindungan terhadap perempuan. (3) Deliberasi merupakan kelebihan dari kolaborasi yang membentuk pembejaran saling menguntungkan (mutual learning), pembangunan komunitas (building communities), dan pemanfaatan proses interaktif (employing interactive). Selain itu juga dapat memberikan pendidikan keterampilan bagi penambahaan ilmu dan skill yang bisa digunakan ditengah masyarakat. Pentingnya keterlibatan akademika guna memberikan kesempatan bagi perempuan korban kekerasan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi.