z-logo
open-access-imgOpen Access
EFEKTIFITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN TULUNGAGUNG ( Studi di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tulungagung )
Author(s) -
Devita Yulia Sari,
Achmad Ashar Bakar
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal mediasosian/jurnal mediasosian : jurnal ilmu sosial dan administrasi negara
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-5149
pISSN - 2579-342X
DOI - 10.30737/mediasosian.v4i1.821
Subject(s) - humanities , political science , art
ABSTRAK Perkotaan dipandang lebih menjanjikan untuk mencari pekerjaan sehingga bisa merubah nasib mereka. Namun hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan sumberdaya manusia, sehingga yang terjadi justru sebaliknya. Kaum urban tersebut kesulitan memperoleh pekerjaan, kesulitan untuk memperoleh tempat berteduh. Akibatnya yang terjadi adalah mereka mengemis untuk bertahan hidup dan menggelandang (gepeng). Permasalahannya adalah bagaimana penanggulangan pengemis dan gelandangan di Kabupaten Tulungagung, dan faktor apa yang menjadi kendalan dalam pengendalian tersebut?. Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik penentuan informan dengan teknik purposive, sehingga dihasilkan informan kunci antara lain kepala Satuan Polisi Pamong Praja, kepala Seksi Operasional dan PAM pada Satuan Polisi Pamong Praja dan perwakilan dari gelandangan dan pengemis. Teknik pengumpulan informan dengan teknik wawancara, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul data diuji dengan uji validasi data sumber, yaitu data tersebut dibandingkan menurut sumber datanya. Teknik analisis data dengan teknik analisis data interaktif dari Milles dan Huberman. Hasil penelitiannya adalah: (1) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia. (2) Pengemis dan gelandangan yang terkena razia didata atau diinventarisir yaitu mengisi biodata. (3) dilakukan pembinaan. (4) kembalikan lagi ke kampung halamannya. Alasan pengemis menggelandang dan mengemis antara lain, (1) kesulitan mencari pekerjaan karena rendahnya pendidikan dan potensi sumberdaya manusia. (2) ingin bebas atau tidak mau terikat oleh berbagai aturan pekerjaan. (3) sifat dan sikap yang malas. (4) Tidak memiliki ketrampilan kerja. (5) Malu mengemis di daerahnya sendiri. Kendala internal dalam pelaksanaan pengendalian pengemis dan gelandangan antara lain struktur organisasi yang membebankan semua urusan penanggulangan gelandangan dan pengemis kepada satu seksi, yaitu seksi pengendalian opersional kurangnya sarana dan prasarana kegiatan operasional lapangan serta perlunya intensitas pelatihan agar kinerja SDM lebih maksimal lagi. Adapun secara eksternal tidak adanya Panti Sosial serta kurangnya kerjasama dengan dinas terkait lainya, dalam hal ini Dinas Sosial.Pengendalian pengemis dan gelandangan di kabupaten Tulungagung kurang efektif, sebab pengemis dan gelandangan setelah didata, dibina dan dipulangkan ke kampung halamannya kembali lagi mengemis dan menggelandang. Kata Kunci : Pengemis dan Gelandangan, Pengendalian

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here