z-logo
open-access-imgOpen Access
Coronary CT Angiography untuk deteksi plak rapuh, sebagai bagian dari usaha pencegahan Sindrom Koroner Akut
Author(s) -
Sonny Hilal Wicaksono
Publication year - 2015
Publication title -
majalah kardiologi indonesia
Language(s) - Swedish
Resource type - Journals
eISSN - 2620-4762
pISSN - 0126-3773
DOI - 10.30701/ijc.v35i1.376
Subject(s) - medicine , gynecology , coronary angiography , percutaneous coronary intervention , myocardial infarction , cardiology
Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI) untuk pasien sindrom koroner akut (SKA) dengan ST elevasi (STEMI=ST elevation myocardial infarction) telah berjasa banyak dalam menurunkan mortalitas. Namun kerusakan jaringan miokard pasca PPCI tetap terjadi, akibat iskemia yang telah berlangsung sebelum reperfusi berhasil, atau kerusakan jaringan miokard akibat cedera reperfusi. Hal tersebut menimbulkan konsekuensi morbiditas akibat SKA berupa gagal jantung. Sehingga dikhawatirkan bila SKA tidak dicegah, di masa yang akan datang akan timbul epidemi gagal jantung. Oleh sebab itu strategi pencegahan terjadinya SKA perlu menjadi pengetahuan dasar bagi seluruh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) agar epidemi gagal jantung dapat dicegah.Strategi pencegahan SKA tetap memegang 5 prinsip:1. Health Promotion2. Primary Prevention3. Early Detection and Prompt Treatment4. Secondary Prevention5. RehabilitationPoin pertama dan kedua dilakukan langsung ke tengah masyarakat di luar klinik atau rumah sakit, mulai dari poin ke-tiga, yaitu deteksi dini, dilakukan dalam praktek klinik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here