
Evaluasi Aset Fasilitas Pada Wanawisata Punceling Di Kabupaten Bandung
Author(s) -
Rizka Annisa,
Tiafahmi Angestiwi
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal planologi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-5257
pISSN - 1829-9172
DOI - 10.30659/jpsa.v17i2.11316
Subject(s) - tourism , humanities , geography , art , archaeology
Punceling Forest Tourism have an appeal that consisting of a hill keraton , the Pancuran Tujuh , Lumpat Waterfall , Pajajaran Waterfall, and Kebul waterfall. But, there is an indication matter found in wanawisata punceling namely the difficulty of tourists to find the entrance. This case study devoted to know the quality of assets facilities wanawisata punceling based on dimensions accommodation, access, attractiveness , and supporting facilities. Grand theory used to research is evaluation facilities natural tourism based on journal Alkahtani et al (2015), Alaeddinoglu and Can (2011), Ginting and Sasmita (2018), Panasiuk (2007), and Priskin (2001). The research was done by using the method descriptive with a qualitative approach and qualitative. Technique data collection was carried out by observation , interview , the questionnaire and documentation.Keywords: Assets facilities, Forest Tourism, Nature Tourism ABSTRAKWanawisata Punceling memiliki daya tarik yang terdiri dari Bukit Keraton, Pancuran Tujuh, Curug Lumpat, Curug Pajajaran, dan Curug Kebul. Namun, terdapat indikasi masalah yang ditemukan di Wanawisata Punceling yakni sulitnya wisatawan untuk menemukan pintu masuk. Studi kasus ini ditujukan untuk mengetahui kualitas aset fasilitas Wanawisata Punceling berdasarkan dimensi akomodasi, akses, daya tarik, dan fasilitas pendukung. Grand theory yang digunakan pada penelitian ini yaitu evaluasi fasilitas wisata alam berdasarkan jurnal Alkahtani et al (2015), Alaeddinoglu dan Can (2011), Ginting dan Sasmita (2018), Panasiuk (2007), dan Priskin (2001). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Kata kunci: Aset Fasilitas, Wanawisata, Wisata Alam