
Industri Budaya dalam Menciptakan Standar Kehidupan Perempuan: Kajian Perkembangan Media
Author(s) -
M. Daud Batubara
Publication year - 2020
Publication title -
makna : jurnal ilmiah komunikasi (e-journal)
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
ISSN - 2337-4616
DOI - 10.30659/jikm.v8i1.7994
Subject(s) - humanities , art
Media merupakan salah satu kanal dalam mentransmisikan nilai-nilai budaya berikut perkembangannya. Salah satu hal yang digaungkan media bersamaan dengan perkembangan ini ialah melalui industri budaya. Industri budaya berbicara bagaimana para petinggi media menciptakan pasar dengan standardisasi, masifikasi, dan komodifikasi tertentu. Hal ini bukan menjadi ekspresi dari budaya yang hidup di masyarakat, melainkan hanya sebagai produk dari industri semata. Pembahasan industri budaya tidak pernah terlepas dari bagaimana kehidupan perempuan sebagai salah satu pihak yang menjadi target pasar dari industri budaya, sebab perbincangan tentang perempuan akan selalu menarik banyak pihak dari berbagai sudut pandang dalam melihat fenomenanya. Ini merupakan konsekuensi logis dari media yang hidup dalam sistem kapitalisme: memaksimalkan keuntungan, meminimalkan biaya pengeluaran. Tiga konsep utama dalam industri budaya ini -standardisasi, masifikasi, dan komodifikasi- membangunkan kesadaran palsu perempuan untuk hidup sesuai dengan selera media. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi momentum tersendiri bagi para petinggi media menciptakan pasar ini. Hematnya, perkembangan teknologi dalam era digitalisasi ini justru menjadi jalan pintas dalam menyebarluaskan standar-standar tersebut. Perkembangan teknologi ini besifat suportif terhadap optimalisasi komunikasi industri budaya dalam menciptakan dunia dengan standar tertentu. Tujuan dari tulisan ini adalah mencari spesifikasi konten media seperti apa yang menggambarkan bagaimana perempuan dan laki-laki dan mencari tahu bagaimana hard content dan soft content digambarkan. Sehingga tulisan deskripsi ilmiah ini dapat menjadi acuan standar refleksi bagi individu dalam menginternalisasi dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalam media agar individu dapat lebih kritis dalam melihat konten media yang ada. Melalui tulisan ini pula, seharusnya praktisi media mulai menyadari bahwa semestinya diciptakan kategori baru yang seyogyanya menggambarkan perempuan dan laki-laki pada konten yang lebih umum. Metode yang digunakan peneliti adalah metode analisis konten didukung dengan studi literatur dan dokumen terkait. Penulis mengumpulkan 30 artikel dari media berita online, hasil dari kajian penelitian menunjukkan, hard content yang berat membahas bisnis, olahraga, kejahatan, dan pengetahuan/teknologi cenderung disematkan kepada laki-laki. Soft content yang berat membahas tentang dunia fashion, kecantikan, edukasi, keuangan pribadi, makanan dan perjalanan, kesenian, serta hiburan, biasanya lebih disematkan kepada kehidupan perempuan oleh media.