
Pengaruh Variasi Konsentrasi Pada Sediaan Krim Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L) Terhadap Uji Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus
Author(s) -
Nur Dina Amalina
Publication year - 2021
Publication title -
indonesian journal of medical and pharmaceutical science
Language(s) - Danish
Resource type - Journals
ISSN - 2809-6576
DOI - 10.30659/ijmps.v1i1.5
Subject(s) - physics , traditional medicine , medicine
Latar Belakang : Bakteri Staphylococcus aureus merupakan penyebab penyakit antara lain jerawat, bisul, impetigo,dan infeksi pada luka. Beberapa senyawa yang terkandung didalam daun kelor berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi 5%, 10%, 15% sediaan krim ekstrak etanolik daun kelor (Moringa Oleifera L.) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus. Metode : Penilitian ini bersifat eksperimental dengan post test only control group design. Ekstraksi menggunakan metode maserasi pelarut etanol 96%. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yaitu kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), formula 5% (F1), formula 10% (F2) dan formula 15% (F3). Pengujian sifat fisik sediaan krim meliputi organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas. Uji efektivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Hasil : Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa pada pengujian pH didapatkan nilai rata-rata yaitu kelompok basis (6,98), kelompok F1 (6,98), kelompok F2 (6,98), kelompok F3 (6,98). Uji daya sebar didapatkan nilai rata-rata yaitu kelompok basis (6,5 cm), kelompok F1 (5,77 cm), kelompok F2 (6,6 cm), kelompok F3 (6,6). Uji viskositas didapatkan nilai rata-rata yaitu kelompok basis (304,56 cps), kelompok F1 (302,73 cps), kelompok F2 (311,06 cps), kelompok F3 (312,06 cps), hasil uji aktivitas antibakteri didapatkan rata-rata hasil yaitu kelompok kontrol negatif (0 cm), kelompok kontrol positif (18 cm), kelompok F1 (14,6 cm), kelompok F2 (20,63 cm), kelompok F3 (25,46 cm).
Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah sediaan krim ekstrak daun kelor 5% mempengaruhi aktivitas antibakteri secara lemah, 10% secara sedang, 15% secara kuat dan semua sediaan krim memenuhi persyaratan uji sifat fisik.