
Pengembangan Bahan Bacaan Cerita Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD
Author(s) -
Nurliani Maulida
Publication year - 2018
Publication title -
lingua franca: jurnal bahasa, sastra dan pengajarannya/lingua franca : jurnal bahasa, sastra, dan pengajarannya
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2580-3255
pISSN - 2302-5778
DOI - 10.30651/lf.v2i1.1207
Subject(s) - humanities , physics , psychology , art
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD yang berkualitas dan layak digunakan dalam proses pembelajaran serta mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan produk bacaan tersebut, serta mengungkapkan persentase ketuntasan belajar siswa setelah menggunakan produk bacaan yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi: (1) analisis kebutuhan; (2) pengembangan desain produk bahan bacaan; (3) produksi; (4) uji coba dan revisi; serta (5) implementasi produk akhir. Uji coba dilaksanakan di SD Negeri 020 Balikpapan Utara dan SD Negeri 004 Balikpapan Utara dengan dua guru yang berbeda. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar angket siswa, dan tes hasil belajar. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengkonveksi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala lima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter untuk pembelajaran membaca siswa kelas II SD termasuk dalam kategori baik, dengan rerata skor 4,3 dari rentang nilai 1-5. Aspek pembelajaran menunjukkan rerata skor 4,2; aspek isi rerata skor 4,8; aspek tampilan rerata skor 4,8. Hasil tes belajar siswa rata-rata nilai sudah mencapai ketuntasan. Penggunaan bahan bacaan ini berdampak baik terhadap ketuntasan belajar siswa. Dari 60 siswa, semua siswa mendapat nilai baik dan mencapai standar ketuntasan belajar minimal, yaitu memperoleh nilai 70. Dengan demikian, produk bacaan tersebut sudah layak digunakan pada saat pembelajaran membaca.