z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Kadar Testosteron pada Tikus Model Sindroma Ovarium Polikistik dengan Resistensi Insulin
Author(s) -
Fajar Sudiono,
Lunardhi Susanto,
Wachjudi Kurnia
Publication year - 2021
Publication title -
oceana biomedicina journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2614-0519
DOI - 10.30649/obj.v3i1.25
Subject(s) - medicine , gynecology , testosterone (patch) , endocrinology
ABSTRAK Latar Belakang: Sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah suatu kelainan endokrin yang mempunyai spektrum gambaran yang luas dan paling sering timbul pada wanita usia reproduktif. Faktor yang mendasari terjadinya SOPK adalah androgen yang berlebih, resistensi insulin, dan gangguan dinamika gonadotropin. Androgen yang berlebih menyebabkan ketidak seimbangan LH dan FSH. Terapi oksigen hiperbarik menurut teori dapat meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi okssigen hiperbarik 2,4 ATA 3x30 menit selama 5 sesi terhadap kadar testosterone pada tikus model Sindroma Ovarium Polikistik dengan resistensi insulin. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sejati dengan post test only control group design. Besar sampel yang digunakan sebanyak 12 ekor yang terbagi menjadi 2 kelompok. Variabel bebas pada penelitian adalah terapi oksigen hiperbarik, variabel terikatnya yaitu kadar testosteron pada sampel darah tikus putih dan variabel controlnya suhu ruang dan pakan standart serta variabel kendalinya injeksi androgen, jenis dan spesifikasi hewan coba, ukuran kandang dan perawatan hewan. Analisis data penelitian ini diolah menggunakan uji Uji Mann Whitney U. Hasil: Hasil data menggunakan Uji Mann Whitney U menunjukkan tidak ada perbedaan antara Kadar testosteron kelompok hewan coba yang diberi injeksi androgen dengan kelompok hewan coba yang diberi injeksi androgen dan terapi oksigen hiperbarik. Kesimpulan: Pemberian terapi oksigen hiperbarik tidak berpengaruh terhadap Kadar testosterone pada kelompok tikus putih (Rattus Norvegicus) model Sindrom ovarium polikistik dengan resistensi insulin.   Kata kunci: Terapi oksigen hiperbarik, Kadar testoteron, Sindroma ovarium polikistik, Resistensi insulin

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here