z-logo
open-access-imgOpen Access
Tinjauan Teologis terhadap Wacana Penerapan Hukuman Mati bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
Author(s) -
Daniel Sutoyo
Publication year - 2019
Publication title -
dunamis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2541-3945
pISSN - 2541-3937
DOI - 10.30648/dun.v3i2.195
Subject(s) - language change , political science , law , sociology , philosophy , linguistics
Abstract. Corruption is a crucial problem as if there was never a solution. The impact of criminal acts of corruption on the state can lead to the misery of its people, can undermine economic growth, can exacerbate poverty and political instability. With the danger caused by the crime of corruption, a discourse emerged on the application of the death penalty for perpetrators of criminal acts of corruption to give a deterrent effect to the perpetrators. However, the discourse was not approved by the human rights activists on the grounds that the death penalty had no connection with deterrent effect, but instead the death penalty had a negative impact on the country. The purpose of this article is to examine the biblical view of the death penalty discourse on corruptors. The research method used to achieve these goals was through literature study and biblical interpretation. The results showed that corruption was a major crime according to the Bible and therefore the death penalty deserves to be applied. Death sentences against corruptors was not on contrary to love, and on the other hand show the holiness of God who does not compromise to sin.Abstrak. Tindak pidana korupsi menjadi masalah krusial yang seolah-olah tidak pernah ada penyelesaiannya. Dampak tindak pidana korupsi bagi negara dapat menimbulkan kesengsaraan rakyatnya, dapat meruntuhkan pertumbuhan ekonomi, dapat memperburuk kemiskinan dan ketidakstabilan politik. Dengan adanya bahaya yang diakibatkan tindak pidana korupsi tersebut, maka muncul wacana penerapan hukuman mati bagi pelaku tindak pidana korupsi untuk memberikan efek jera bagi pelakunya. Namun demikian, wacana tersebut tidak disetujui oleh kelompok pegiat HAM dengan alasan hukuman mati tidak memiliki hubungan dengan kejeraan, tetapi sebaliknya hukuman mati justru berdampak buruk pada negara. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji pandangan Alkitab terhadap wacana hukuman mati terhadap koruptor. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui studi pustaka dan tafsiran Alkitab. Hasilnya menunjukkan bahwa korupsi adalah termasuk kejahatan besar menurut Alkitab dan oleh karenanya hukuman mati patut untuk diterapkan. Hukuman mati terahdap koruptor tidak bertentangan dengan kasih, dan malah sebaliknya menunjukkan kekudusan Allah yang tidak berkompromi terhadap dosa.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here