z-logo
open-access-imgOpen Access
EPISTEMOLOGI KEILMUAN INTEGRATIF-INTERKONEKTIF M. AMIN ABDULLAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEILMUAN ISLAM
Author(s) -
Atika Yulanda
Publication year - 2020
Publication title -
tajdid
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2541-5018
pISSN - 2502-3063
DOI - 10.30631/tjd.v18i1.87
Subject(s) - humanities , art
Semakin berkembangnya kehidupan manusia maka berkembang pula keilmuan yang ada. Antara satu ilmu dengan keilmuan lainnya saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Namun dewasa ini, telah terjadi dikotomi keilmuan antara ilmu-ilmu agama dengan keilmuan sains. Masing-masing keilmuan saling memisahkan diri dan tidak saling terkait. Ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Islam itu sendiri yang menganggap bahwa keilmuan yang berasal dari Barat bisa membawa kepada kekafiran. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menyatukan kedua keilmuan itu agar tidak terjadi dikotomi antara keduanya. Upaya ini banyak dilakukan oleh beberapa tokoh. Salah satu tokoh yang berupaya untuk menggabungkan kedua keilmuan itu adalah Amin Abdullah. Ia adalah salah seorang intelektual Islam Indonesia. Penyatuan kedua keilmuan di atas dilakukan dengan mencetus sebuah gagasan yaitu integratif interkonektif yang diaplikasikan langsung di UIN Sunan Kalijaga. Integratif-interkonektif ini berusaha untuk menggabungkan antara keilmuan agama dengan ilmu sains serta filsafat. Upaya yang dilakukan oleh seorang tokoh pemikir sekaligus intelektual Islam ini berupa bangunan fisik maupun dalam hal keilmuan di UIN Sunan Kalijaga. Misalnya pengintegrasian antara Gedung keilmuan Islam dengan sains yang dahulunya tidak pernah dilakukan. Sedangkan dalam hal keilmuan yaitu memasukkan mata kuliah yang bersifat umum ke dalam studi keislaman begitupun sebaliknya agar tidak terjadi pemisahan atau dikotomi antara kedua ilmu tersebut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here