
Filsafat Emanasi Ibnu Sina
Author(s) -
Kamaruddin Mustamin
Publication year - 2019
Publication title -
farabi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2442-8264
pISSN - 1907-0993
DOI - 10.30603/jf.v16i1.1084
Subject(s) - philosophy , humanities , art , theology
Perkembangan pemikiran dalam ajaran Islam selalu diwarnai dan mewarnai disiplin keilmuan lainnya sepanjang sejarah perjalanan ilmu pengetahuan. Semuanya hampir dapat dikatakan terinspirasi dari upaya pencarian kebenaran dan pencarian Tuhan sebagai zat yang “tak tersentuh”. Ibnu Sina yang lebih dikenal dengan sebutan Avicena adalah salah seorang tokoh penting dalam studi pemikiran Islam yang telah mencetuskan teori-teori tentang hubungan Tuhan-manusia-dan alam. Melalui teori emanasi, Ibnu Sina kembali menyusun nalar kreatif untuk tetap menjaga kekudusan Tuhan. Melalui falsafah jiwa, Ibnu Sina mendeskripsikan potensi manusia yang berada pada pilihan-pilihan yang membatasi nilai kemanusiaan. Melalui falsafah kenabian, Ibnu Sina mendeskripsikan potensi manusia yang dapat lebih dekat kepada Tuhan melalui sosok “pilihan Tuhan”. Sedangkan melalui falsafah wujud, Ibnu Sina sekali lagi mampu mengangkat citra positif manusia yang mampu menjangkau esensi di dalam akal dan menangkap wujud di luar akal manusia. Kreativitas nalar yang dimiliki Ibnu Sina menjadikannya tokoh yang disegani oleh kawan maupun lawan di masa-Nya. Jejak-jejak pemikiran Ibnu Sina hingga saat ini masih tetap menjadi inspirasi bagi setiap pemikir Muslim yang mengakui keluasan jangkauan nalar manusia yang tidak terbatas.