z-logo
open-access-imgOpen Access
Politik Keagamaan Kolonial: Diskontinuitas dan Kontinuitas di Indonesia
Author(s) -
Taufik Ajuba
Publication year - 2018
Publication title -
farabi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2442-8264
pISSN - 1907-0993
DOI - 10.30603/jf.v15i2.1017
Subject(s) - political science , humanities , philosophy
Tujuan dari penjajahan Belanda ke Indonesia pertama kalinya adalah menguasai perdagangan rempah-rempah di dunia. Hal seperti ini bisa dilihat dari pembentukan VOC untuk mengorganisir perdangangan rempah-rempah di Indonesia. Keterkaitan dengan gerakan keagamaan di Indonesia, bisa dilihat dari awal kedatangan C. Snouck Hurgroje di Indonesia. Menurut pengamatan C. Snouck  Hurgroje, Indonesia  menghasilkan beberapa pengumpulan data mengenai pranata-pranata Muhammadan di Hindia Timur yang akan diusahaknya  akan bermanfaat bagi Pemerintah Pusat. Dengan semakin lama Belanda menjajah Indonesia, pemerintah Hindia Belanda menghasilkan kebijakan politik etis yang tujuanya adalah untuk menghasilkan pegawai yang bisa mengabdi kepada Hindia Belanda. Kolonialisme yang di gagas oleh pemerintah Jepang justru memberikan perhatian  yang lebih terhadap perkembangan Islam di Indonesia, dengan memberikan peranan sosial dan politik  yang penting  kepada para pemimpin Islam  melalui lembaga  yang disebutnya Shummukd (Seksi Urusan Keagamaan) yang didirikan di setiap karisidenan

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here