
PENGARUH KONSELING GIZI MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD SOEDARSO PONTIANAK
Author(s) -
Lisda Khaira Manik
Publication year - 2019
Publication title -
pontianak nutrition journal
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2622-1705
pISSN - 2622-1691
DOI - 10.30602/pnj.v2i1.478
Subject(s) - medicine , gynecology , physics , mathematics
Sisa makanan adalah volume atau presentase makanan yang tidak habis dimakan dan dapat digunakan untuk mengukur evektifitas menu. Sisa makanan terjadi karena pasien tidak menghabiskan makanan yang sudah disajikan. Sisa makanan dikatakan tinggi atau banyak jika pasien meninggalkan sisa makanan >20%. Konseling gizi dengan motivasi secara rutin akan membantu pasien dalam menghabiskan makanan yang disajikan. Leaflet merupakan salah satu alat untuk mempermudah konseling gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling gizi menggunakan media leaflet terhadap perubahan sisa makanan pasien rawat inap kelas III di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Jenis penelitian ini adalah Quasy-Eksperiment dengan rancangan yang one group pretest postest design. Uji yang digunakan adalah uji paired t-test dan wilcoxon. Jumlah sampel sebanyak 24 sampel dan waktu penelitian pada tanggal 03 Agustus – 08 Agustus 2018. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada sisa makanan, pada makanan pokok sebelum dan setelah intervensi didapatkan nilai p value (p=0,000) rata-rata hasil sisa makanan pokok sebelum diintervensi yaitu 76,67% sedangkan, sisa makanan pokok setelah intervensi yaitu 52,88%, sisa makanan pada lauk hewani sebelum dan setelah intervensi didapatkan nilai p value (p=0,000) rata-rata sisa lauk hewani sebelum dintervensi yaitu 70,36 % sedangkan sisa lauk hewani setelah diintervensi yaitu 33,32%, sisa makanan pada lauk nabati sebelum dan setelah intervensi didapatkan nilai p value (p=0,000) rata-rata sisa lauk nabati sebelum diintervensi yaitu 71% sedangkan, sisa lauk nabati setelah diintervensi yaitu sebesar 41,54, sisa makanan pada sayur sebelum dan setelah intervensi didapatkan nilai p value (p=0,000), rata-rata sisa sayur sebelum diintervensi yaitu 66,52% sedangkan, sisa sayur setelah diintervensi yaitu sebesar 36,59%.