z-logo
open-access-imgOpen Access
IDENTIFIKASI SAMPAH PESISIR DI DESA RUMAH TIGA KOTA AMBON
Author(s) -
Novianty C Tuhumury,
I. Kaliky
Publication year - 2019
Publication title -
triton
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-2758
pISSN - 1693-6493
DOI - 10.30598/tritonvol15issue1page30-39
Subject(s) - debris , forestry , environmental science , geography , meteorology
Coastal debris is a global problem sourced from human or anthropogenic activities. Coastal debris has an influence on the growth of organisms in the waters and also for humans as users of coastal resources. The study was conducted on April 2018 in the Rumah Tiga Village, Teluk Ambon District to identify and to analyze coastal debris which consists of type, relative weight and density of the debris. Sample of debris was collected by using Line Transect method. The debris collected was filtered by using a 2.5 cm size sieve for macro debris and a 0.5 cm sieve for meso debris. The filtered debris was then identified based on the debris classification system of UNEP (United Nation Environment Program). The results showed that glass fragments and ceramics had the highest amount and density both in meso and macro debrises while building material in the form of rubble cement had the highest percentage of weight. Metal and plastic debris were also found in small amount, however both debrises are well known have negative influence on the growth of marine organisms.  Keywords: Coastal debris, glass and ceramic, heavy metal, plastic, Rumah Tiga Village   ABSTRAK Sampah pesisir merupakan permasalahan global yang berasal dari aktivitas manusia atau antropogenik. Sampah ini memberikan pengaruh bagi pertumbuhan organisme di perairan dan juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi serta menganalisis sampah pesisir meliputi jumlah jenis, persentase berat dan kepadatan sampah di Desa Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian dilakukan pada  April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon. Pengumpulan data sampah dilakukan menggunakan metode Line Transect. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah meso dan makro. Sampah makro diperoleh melalui proses penyaringan dengan ayakan ukuran 2,5 cm, sedangkan untuk sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5 cm. Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan sistem klasifikasi sampah UNEP (United Nation Environment Programme), selanjutnya dianalisis persentase berat dan kepadatan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso dan makro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi. Presentase berat tertinggi ditunjukkan pada klasifikasi sampah material bangunan berupa bongkahan semen. Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memiliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here