z-logo
open-access-imgOpen Access
NILAI BUDAYA DALAM TRADISI DAHISA BabAn PADA MASYARAKAT DI NEGERI KILKODA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
Author(s) -
Saharia Wuarlela,
Mariana Lewier,
Heppy Leunard Lelapary
Publication year - 2020
Publication title -
mirlam
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2722-757X
DOI - 10.30598/mirlamvol1no2hlm185-204
Subject(s) - theology , humanities , art , philosophy
Sastra merupakan budaya nasional yang mempunyai nilai-nilai yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kehidupan masa kini dan masa yang akan datang. Sastra lisan juga telah lama berperan sebagai wahana pemahaman gagasan, pewarisan tata nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Sastra lisan merupakan bagian dari nilai suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah arus globalisasi dan dalam masyarakat secara turun-temurun untuk dapat diwariskan sebagai nilai budaya milik bersama. Berbagai bentuk kebudayaan lama yang termasuk dalam sastra lisan, dapat punah jika upaya pelestarian tidak dapat dipertahankan secara turun-temurun oleh anak cucu suatu desa. Secara etimologi kata dahisa berarti ‘nikah atau pernikahan’, dan babAn berarti ‘indah, meriah, terhormat’. Jadi, dahisa merupakan pernikahan yang dilakukan secara indah, meriah dan penuh kehormatan. Rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya dalam Tradisi Dahisa BabAn pada masyarakat di Negeri Kilkoda Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here